London (Antara Bali) - Kelompok ahli sepakat kerja sama ekonomi dan
perdagangan serta isu kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara
merupakan permasalahan signifikan dalam kerja sama kemitraan ASEAN-Rusia
yang perlu terus didorong di masa yang akan datang.
Staf Khusus
Menlu RI untuk Isu-isu Strategis, Duta Besar Djauhari Oratmangun selaku
Eminent Person Indonesia dan Ketua Delegasi RI pada pertemuan ke-3
Kelompok Ahli ASEAN-Rusia (ASEAN-Russia Eminent Persons Group) di
Moskow, Rusia, demikian keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia
(KBRI) Moskow yang diterima ANTARA News di London, Sabtu.
Menurut Oratmangun, kerja sama perdagangan dan investasi
maupun akses pasar produk-produk ASEAN, khususnya Indonesia, serta isu
bebas nuklir di kawasan perlu dan penting untuk menjadi rekomendasi
visioner di dalam Laporan Kelompok Ahli, terlebih dalam rangka menuju
kemitraan strategis ASEAN-Rusia.
Selain kedua isu tersebut, ia mengemukakan, beberapa isu
pending yang pembahasannya cukup alot seperti konsep indivisibility
security, kerja sama keamanan maritim, Laut Tiongkok Selatan, dan Global
Movement of Moderates juga berhasil diselesaikan pada Pertemuan ke-3
Kelompok Ahli itu.
Pertemuan ketiga Kelompok Ahli ASEAN-Rusia pada 6 dan 7 April
2016, merupakan yang terakhir dalam rangkaian Pertemuan yang berhasil
menyelesaikan berbagai rekomendasi visioner bagi penguatan kerjasama
kemitraan ASEAN-Rusia di masa datang, termasuk peningkatan kerja sama
ASEAN-Rusia pada level kemitraan strategis.
Salah satu rekomendasi yang diusulkan tim ahli adalah menjajaki kemungkinan pembentukan mekanisme jalur kedua (second track) atau cara lain sebagai pendamping untuk mengawal proses ini.
Laporan Kelompok Ahli, yang dibahas sejak Januari lalu pada
pertemuan pertama di Vientiane, Laos, maupun pertemuan kedua di Siem
Reap, Kamboja, pada awal Maret 2016, disepakati dokumen "ASEAN dan
Rusia: Kemitraan Strategis Multidimensi Berorientasi Masa Depan" (ASEAN
and Russia: a Future-Oriented Multidimensional Strategic Partnership).
Usulan Indonesia lainnya terkait peningkatan kerja sama
industri produk makanan guna mendukung peningkatan nilai ekspor industri
terkait ke Rusia serta pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal
juga menjadi rekomendasi Kelompok Ahli ASEAN-Rusia yang kerja samanya
perlu ditingkatkan lagi.
Di sela-sela Pertemuan, delegasi juga melakukan kunjungan
ke Irkut Corporation, salah satu perusahaan penerbangan Rusia yang
memproduksi pesawat Su-30 Sukhoi dan pesawat jet penumpang seri MS-21,
guna menjajaki peningkatan kerja sama di bidang perhubungan sebagai
salah satu implementasi konkret rekomendasi Kelompok Ahli.
Laporan dan Rekomendasi Kelompok Ahli akan diserahkan
kepada para kepala negara/pemerintahan masing-masing pada saat
Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 20 Tahun Kerja Sama Kemitraan
ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia, pada 19 dan 20 Mei 2016. (WDY)
Kelompok Ahli Sepakati Kemitraan Strategis ASEAN-Rusia
Sabtu, 9 April 2016 20:16 WIB