Denpasar (Antara Bali) - Kehadiran tenaga kerja asing (TKA) ilegal di Bali tidak lepas dari kesalahan pengusaha lokal, karena asal main comot saja.
"Mereka main comot tenaga kerja asing tanpa melalui mekanisme. Hal ini berbeda dengan standar di luar negeri yang harus melalui proses ketat. Dan saya pernah mempekerjakan naker asing. Bahkan jumlahnya hingga 30 orang," kata Gede Wiratha pemilik Bounty Cruise di Denpasar, Rabu.
Dikatakan, pihaknya dalam merekrut naker asing ini dilakukan sesuai prosedur. Hal ini sangat berbeda dengan apa yang dilakukan sejumlah perusahaan saat ini.
"Rekrutmen naker asing seharusnya sesuai ketentuan. Kita tidak bisa asal comot seperti yang terjadi sekarang," kata Wiratha yang juga mantan Ketua Kadin Bali.
Diungkapkan, saat pengusaha lokal ketemu orang asing di suatu tempat, seringkali mereka langsung menawarkan pekerjaan.
"Ini tidak benar. Harusnya ada panggilan kerja dulu bukannya seperti belanja di pasar," terangnya.
Ia mengatakan, persoalan naker asing ilegal merupakan kesalahan dari para pengusaha lokal. Hal tersebut tidak bisa melakukan kesalahan secara terus menerus sebab akan merugikan semuanya.
"Rekrutmen naker harus sesuai aturan seperti Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kita bekerja ke luar negeri," katanya.
Dikatakan, peran imigrasi dalam persoalan naker asing memang menjadi salah satu kunci. Imigrasi seharusnya ketat dalam melakukan pengawasan terhadap keberadaan warga asing.
"Jika memang visa turis, maka warga asing tak boleh bekerja di Indonesia. Ini merupakan tanggung jawab imigrasi," kata Wiratha menegaskan.
Ia mengakui, penggunaan naker asing memang tidak bisa dihindari. Bali sebagai destinasi pariwisata internasional memerlukan sumber daya manusia yang mengerti pasar.
"Budaya, kuliner dan gaya hidup wisatawan asing berbeda dengan kita, sehingga kita memerlukan naker asing," ucapnya.
Wiratha mengatakan, kehadiran operator hotel asing tentu saja akan membawa orang-orang asing untuk menjadi pekerja di hotel tersebut.
"Mereka (operator hotel) pasti akan mengunakan naker asing, mulai general managernya hingga manajer," katanya.(*)
Tenaga Kerja Asing Ilegal Karena Kesalahan Pengusaha
Rabu, 1 Desember 2010 19:13 WIB