Denpasar (Antara Bali) - Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri Ina Hagniningtyas Krisnamurthi mengatakan persaingan dalam ekonomi menghadapi pasar global perlu meningkatkan sumber daya manusia dengan didukung teknologi digital.
"Persaingan di bidang ekonomi dalam memasuki masyarakat ekonomi ASEAN yang perlu dipersiapkan adalah sumber daya manusia (SDM). Selain itu diperkuat dengan teknologi," katanya pada acara temu media "Coworking Uncoferenece Asia (CU Asia) di Sanur, Bali, Kamis.
Ia mengatakan untuk dapat eksis dalam menghadapi MEA, para usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus mampu kreatif, inovatif, dan menguasai teknologi digital.
"Tiga faktor tersebut harus dikuasai oleh pelaku UMKM kalau ingin bersaing dengan pengusaha luar dalam menghadapi MEA," ujarnya.
Ina Hagniningtyas mengatakan ada sejumlah UMKM dalam menghadapi MEA, karena pengusaha tersebut merasa ada kekurangan dalam SDM termasuk juga penguasaan ilmu dan teknologi.
"Selain itu juga dipengaruhi masih rendahnya partisipasi UMKM dalam rantai global, sehingga semakin sulitnya akan bersaing dalam era globalisasi," ucapnya.
Dikatakan, bila semua UMKM mempersiapkan segala kebutuhan dalam menghadapi persaingan bebas tersebut, maka para pengusaha itu tidak ada kekhawatiran dalam menghadapi perekonomian di era globalisasi tersebut.
Ina Hagniningtyas menjelaskan kalau melihat perkembangan UMKM ada kenaikan yang cukup signifikan yakni menjadi Rp60 triliun dalam kurun waktu lima tahun.
Begitu juga kontribusi terhadap jaringan produk ASEAN meningkat menjadi 25 kali dari sebesar 1,4 persen menjadi 24,4 persen.
"Oleh karena itu, para UMKM di Indonesia harus mampu memproduksi barang yang berkualitas sesuai dengan standar, sehingga dipasaran mampu untuk merebut pasar ASEAN," katanya. (WDY)