Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kebudayaan menyelenggarakan lomba "lelakut, pindekan, dan sunari" yang merupakan bagian dari kegiatan Hari Ulang Tahun Ke-228 Pemerintah Kota Denpasar, Bali.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Ni Nyoman Sujati, M.M. pada pembukaan lomba tersebut di Denpasar, Rabu, menjelaskan tujuan lomba "lelakut, pindekan, dan sunari" (orang-orangan di sawah, baling-baling, dan sebatang bambu dilubangi keluarkan suara nyaring) sebagai upaya melestarikan seni dan budaya yang ada di Kota Denpasar.
"Lomba ini untuk melestarikan dan mengembangkan budaya persawahan tradisional, utamanya bagi generasi muda agar kelak tetap mengetahui manfaat dari lomba tersebut," katanya.
Peserta lomba tersebut, kata dia, terdiri atas perwakilan seluruh kecamatan yang ada di Kota Denpasar.
"Setiap kecamatan mengirim dua pasang perwakilan, yang terdiri atas tim Subak dan Seka Teruna-Teruni (kelompok pemuda dan pemudi)," katanya.
Ia mengatakan bahwa kegiatan lomba "lelakut, pindekan, dan sunari" merupakan kelanjutan dari program Wali Kota I B. Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Wali kota I G.N. Jayanegara.
Dengan melaksanakan lomba ini setiap tahunnya, diharapkan generasi muda lebih mengetahui manfaat dari lomba "lelakut, pindekan, dan sunari".
Tidak hanya itu, Nyoman Sujati juga berharap pengembangan dan kreativitas lomba "lelakut, pindekan, dan sunari" tetap berlanjut hal ini terkait dengan Kota Denpasar sebagai kota kreatif berwawasan budaya.
Sementara itu, anggota tim penilai lomba Ir. Wayan Sudarsa, M.S. mengatakan bahwa tim penilai lomba "lelakut, pindekan, dan sunari" terdiri atas berbagai elemen, mulai dari akademisi, praktisi, tokoh adat, tokoh masyarakat, hingga tokoh agama.
Adapun poin yang dinilai meliputi rancang bangun, bahan, pembuatan, kreativitas, dan tata upacara yang berkaitan dengan "rerahinan, khususnya Kajeng Keliwon".
Lomba "lelakut, pindekan, dan sunari" memperebutkan piala, piagam, dan sejumlah uang tunai. Pembukaan lomba tersebut diawali dengan pembacaan sinopsis mengenai "lelakut, pindekan, dan sunari" oleh masing-masing perwakilan STT.
Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan mengharapkan dengan diadakannya lomba "lelakut, pindekan, dan sunari" dapat dijadikan sarana pengembangan dan pelestarian budaya Bali.
Ia berharap ke depannya relatif banyak anak muda menekuni kembali bidang pertanian karena Kota Denpasar memiliki banyak lahan pertanian yang potensial, tetapi yang menggarapnya hanya orang tua berusia lanjut.
Melihat lomba kali ini relatif banyak generasi muda yang terlibat, tentunya ada harapan kegiatan ini dapat memacu minat generasi muda untuk menekuni kembali bidang pertanian. Tentunya, sistem pertanian Kota Denpasar berbeda dengan di daerah lain di Bali.
Oleh karena itu, kata dia, nantinya generasi muda Kota Denpasar dapat mengembangkan "urban farming" atau pemanfaatan teknologi pertanian di lahan perkotaan yang terbatas.
Para pemenang lomba tersebut akan diumumkan pada hari Senin (22/2). Penyerahan piala dan hadiah akan dilaksanakan di Kantor Dinas Kebudayaan Kota Denpasar. (WDY)
Disbud Gelar Lomba "Lelakut, Pindekan, Dan Sunari"
Rabu, 17 Februari 2016 21:08 WIB