Jakarta (Antara Bali) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan pemerintah
memprioritaskan perekrutan tenaga kesehatan dan pendidikan tahun ini.
Alokasi
anggaran yang tersedia, ia menjelaskan, memungkinkan pemerintah
merekrut 71.000 pegawai sepanjang 2016 namun kuota itu tidak akan
digunakan sepenuhnya lantaran ada moratorium pengangkatan pegawai negeri
sipil.
"Kita mengutamakan rekrutmen pegawai untuk memenuhi program
prioritas pembangunan nasional seperti di bidang pendidikan, kesehatan,
pengentasan kemiskinan serta yang dapat mendukung infrastruktur,
kemaritiman dan ketahanan pangan," kata Yuddy di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan perekrutan pegawai negeri akan diprioritaskan
untuk tenaga dokter, bidan, guru di daerah terluar Indonesia.
Selain itu, menurut dia, pemerintah juga berencana merekrut pegawai dari sekolah kedinasan dan aparat penegak hukum.
"Tapi untuk aparat penagak hukum diperkirakan hanya 10 persen saja dari total rekutmen tahun ini," kata dia.
Di sisi lain, saat ini pemerintah juga tengah menghitung ulang
jumlah dan menilai kualitas pegawai negeri sipil untuk melakukan
rasionalisasi jumlah pegawai negeri.
Pemerintah berencana
mengurangi jumlah pegawai negeri yang dinilai berkualitas rendah untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran untuk pegawai negeri. (WDY)
Pemerintah Utamakan Perekrutan Tenaga Kesehatan dan Pendidikan Tahun Ini
Selasa, 16 Februari 2016 15:09 WIB