Jakarta (Antara Bali) - Sejumlah Menteri Kabinet Kerja mengikuti rapat
dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membahas penanganan kemiskinan
di Kantor Wapres di Jakarta, Kamis.
Rapat dihadiri oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri
Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.
Hadir pula Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan,
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menko Perekonomian Darmin
Nasution, Menteri PPN/Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Agama Lukman
Hakim, dan Menteri PDT dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Wapres sebagai Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) memimpin rapat pleno tersebut.
Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto mengatakan data terkini
menunjukkan tingkat kemiskinan September 2014 ke September 2015
meningkat diikuti dengan membukukan ketimpangan, utamanya ketimpangan di
perkotaan yang semakin melebar.
"Salah satu penyebab ketimpangan adalah dalam akses terhadap
pelayanan pendidikan dan kesehatan serta infrastruktur dasar dan
pertumbuhan kesejahteraan yang tidak merata akibat perbedaan kualitas
pekerjaan," kata Bambang.
Salah satu upaya mengurangi ketimpangan terhadap akses pelayanan
dasar adalah melalui peningkatan efektivitas anggaran kementerian dan
lembaga yang dialokasikan ke kabupaten/kota yang paling membutuhkan.
Bambang menjelaskan bahwa berbagai program penanggulangan
kemiskinan yang selama ini dijalankan pemerintah memberi dampak bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.
Hanya saja peningkatan harga bahan makanan pokok khususnya beras
memberikan kontribusi yang besar terhadap penurunan daya beli masyarakat
miskin yang akhirnya meningkatkan angka kemiskinan.
"Karena itu upaya mengatasi kemiskinan juga harus disertai dengan
langkah yang konkrit dalam mengendalikan harga-harga bahan makanan
pokok," ujar Bambang. (WDY)
Sejumlah Menteri Rapat Penanganan Kemiskinan dengan Wapres Kalla
Kamis, 4 Februari 2016 12:14 WIB