Singaraja, (Antara Bali) - Pelinggih Ganesha Pura Taman Belatung di Desa Banyupoh, Kabupaten Buleleng, Bali tetap berdiri kokoh pascaterjangan banjir bandang yang terjadi di wilayah itu.
"Hal tersebut merupakan sebuah keajaiban karena beberapa bagian lain dari Pura tersebut hancur diterjang material yang dibawa banjir bandang seperti potongan kayu dan bebatuan," kata Ida Mangku Anom, penjaga Pura (Jero Mangku) di Pura setempat, Minggu.
Ia menuturkan, aneh dan ajaib suatu peristiwa itu karena dilihat secara logika, Patung Ganesha yang dibangun dari bahan semen dan pasir itu semestinya ikut hancur melihat dahsyatnya terjangan banjir bandang. "Inilah keajaiban Tuhan,: paparnya.
Menurut dia, Pura tersebut merupakan Pura yang fungsinya cukup vital sebagai tempat pembersihan diri (melukat) masyarakat dari berbagai daerah di Pulau Dewata.
Pura Taman Belatung, kata dia merupakan Pura yang disungsung/digunakan masyarakat (krama) Subak di Desa Banyupoh, "Pura ini disungsung lebih dari 150 kepala keluarga (KK) namun sering dikunjungi berbagai kalangan masyarakat di Bali," imbuhnya.
Dikatakan, Pura tersebut juga sempat dikunjungi berbagai tokoh dan pemimpin masyarakat di Bali. "Banyak kepala daerah yang berkunjung dan bersembahyang di sini, yang sempat saya ingat itu Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan Bupati Bangli sekarang," katanya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, sebelum bencana tersebut terjadi dirinya tidak merasakan firasat apapun. "Tetapi sebelum kejadian itu terjadi saya sempat ingin tidur di wantilan (rumah kecil) dekat Pura, namun setelah itu dibangunkan oleh hujan yang datang cukup deras," katanya.
Sementara itu, ditanya mengenai perbaikan Pura, dirinya akan segera merapatkannya dengan pengurus setempat terkait waktu renovasi dan ritual yang akan dilakukan. "Nanti akan kami diskusikan bersama `pengempon` Pura," demikian Jero Mangku.(KUN)