Mangupura (Antara Bali) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten, Badung, melakukan pengecekan pipa aliran air yang bermasalah ditiga desa di daerah itu yang dikeluhkan warga sering tersendat.
"Petugas kami sudah diturunkan untuk melakukan pengecekan aliran air di Desa Sading, Desa Darmasaba dan Desa Lukluk itu, sehinga para pelanggan dapat menikmati pelayanan kami," kata Dirut PDAM Tirta Mangutama I Made Subarga Yasa, di Badung, Selasa.
Ia menegaskan, untuk persediaan sumber air baku di daerah tersebut masih sangat mencukupi. Namun, terkait tersendatnya aliran air di desa itu kemungkinan karena beban puncak penggunaan air cukup tinggi sehingga terjadi hal itu.
Pihaknya mengatakan sangat berterimakasih kepada media, karena sudah memberikan informasi kepada PDAM, karena ikut membantu dalam memantau keluhan masyarakat yang saat ini sering terjadi.
"Terima kasih atas informasinya pak dan petugas kami sudah turun ke lapangan," ujarnya.
Sebelumnya, Pelanggan di Desa Sading, Darmasaba dan Lulkuk merasakan aliran air bermasalah pada (17/1) lalu pada pagi dan sore hari saat penggunaan air di daerah itu sedang melonjak.
Berdasarkan data pelanggan Desember 2015, jumlah pelanggan Badung di areal 15 (Desa Sading, Kapal, Lukluk, Darmasaba, Sempidi) sebanyak 7.181 sambungan rumah (SR).
Kemudian, diareal 16 (Desa Dalung, Kerobokan, Canggu) sebanyak 16.611 SR, sehingga total pelanggan PDAM di Badung sebanyak 23.792 sambungan rumah.
Untuk memenuhi kebutuhan air untuk pelanggan Badung, PDAM setidaknya memiliki 13 titik sumber air baku. Sumber air baku berupa sumur berada di Desa Lukluk, Darmasaba, Sading, Kapal, Penarungan, Anggungan dan Tegal Saat.
Sedangkan, total kapasitas terpasang sumber air baku tersebut yakni 251 liter per detik, dengan rencana kapasitas terpakai sebesar 162,48 liter per detik dan untuk kapasitas terpakai mencapai 188,51 liter perdetik.
Melihat data kapasitas produksi terpasang dengan kapasitas produksi terpakai, kebutuhan air baku lebih dari cukupsebanyak 62,49 liter/ per detik. (WDY)