London (Antara Bali) - Indonesia berupaya meningkatkan jumlah wisatawan
Eropa khususnya Belanda dengan mengikuti pameran yang diakui pasar
Eropa, berlangsung di Jaarbeurs Exhibition Convention Centre, Utreach,
Belanda hingga 17 Januari mendatang.
Jumlah wisatawan Belanda
tahun 2014 hanya 168,494 dan tahun 2015 diprediksi mencapai 200.000
diharapkan tahun 2016 mencapai 280.000 wisatawan, demikian Deputy
Director untuk Promosi Wilayah Eropa pada Kementerian Pariwisata RI,
Maria Mayabubun kepada Antara London, Sabtu.
Dikatakan selama
pameran berlangsung paviliun Indonesia yang mengusung Wonderful
Indonesia digelar berbagai acara selain bisnis gathering,
pendistribusian bahan promosi, coffee corner juga digelar atraksi
kesenian berupa tari-tarian dan penampilan musik sasando.
Sebanyak
12 operator yang agen perjalanan, tiga hotel dan resor, serta
Destination Management Organization dan Garuda Indonesia mempromosikan
Wonderful Indonesia bersama dengan serangkaian pertunjukan budaya dan
rasa kopi Indonesia.
Secara terpisah Direktur Promosi Pariwisata
di Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kementerian Pariwisata RI,
Nia Niscaya, mengatakan Kementerian Pariwisata memiliki rencana besar
untuk industri pariwisata Indonesia.
Selama tahun ini, sektor
pariwisata diharapkan dapat menarik 12 juta pengunjung asing, dengan
pemasukan sebesar 12,7 miliar dolar AS pendapatan bagi negara.
Ditargetkan jumlah pengunjung mencapai 20 juta pada tahun 2019.
Wonderful
Indonesia sebagai tagline mengekspos keindahan alam, seni budaya yang
unik, kerajinan, musik, dan berbagai khazanah kuliner, serta keindahan
obyek wisata dan yang utama keramatamahan bangsa Indonesia.
Kementerian Pariwisata Indonesia mengantisipasi pertumbuhan jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, dari 9,5 juta pada tahun 2014,
menjadi 20 juta pengunjung lima tahun mendatang.
Untuk itu
pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijaksanaan bebas visa untuk 90
negara, termasuk Belanda. Selain itu Indonesia mengeluarkan Peraturan
Presiden Nomor 105 - 2015 untuk mendukung wisata bahari dengan
mempercepat proses Clearance Persetujuan Wilayah Indonesia (CAIT).
Diharapkan
kunjungan kapal pesiar ke Indonesia mencapai 5.000 kapal pesiar pada
tahun 2019, yang memberikan kontribusi sebesar 500 juta dolar AS.
Terobosan lain oleh pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuannya adalah
dengan tidak lagi menerapkan prinsip-prinsip cabotage penuh bagi
wisatawan laut.
Dengan kebijaksanaan tersebut, penumpang dapat
memulai dan turun di lima pelabuhan di Indonesia, yaitu Belawan - Medan
(Sumatera Utara), Tanjung Priok - Jakarta, Tanjung Perak - Surabaya
(Jawa Timur), Benoa - Bali, Soekarno -Hatta, dan Makassar.
Diharapkan
posisi Indonesia dalam pariwisata internasional semakin lebih mapan.
Apalagi World Economic Forum (WEF) mengumumkan indek daya saing
perjalanan dan pariwisata Indonesia berhasil naik 23 anak tangga ke
posisi 47 keseluruhan dari posisi sebelumnya 70 dari antara 141 negara
yang dievaluasi. (WDY)
Indonesia Tingkatkan Wisatawan Belanda di Utreach
Sabtu, 16 Januari 2016 11:37 WIB