Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meninjau penyebab terkendalanya masalah distribusi air ke Kota Denpasar dari Sistem Pengembangan Air Minum Petanu yang rusak di Jalan Waribang, Denpasar, Selasa.
Pastika di sela-sela peninjauan berharap masalah tersebut segera tertangani. Karena air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan, terutama bagi masyarakat perkotaan yang sangat tergantung dengan air bersih.
Diapun memerintahkan distribusi air dari SPAM Petanu untuk sementara dibuka dan didistribusikan tanpa "water meter", hingga alat yang akan diganti tersebut tersedia. Hal ini untuk menangani permasalahan yang ada untuk sementara, sehingga kebutuhan masyarakat akan air pun bisa terpenuhi.
"Saya minta dibuka aja dulu, alirkan dengan los, hingga alat yang rusak itu ada. Janganlah mikir pembukuan dulu kalau keadaannya sudah seperti ini, yang penting airnya ngalir dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Pokoknya biarkan gratis," tegas Pastika.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Denpasar Ida Bagus Gede Arsana mengatakan sebelumnya sudah mengadakan sosialisasi bahwa awal Januari 2016 air dari SPAM Petanu akan mulai didistribusikan, mengingat hasil uji coba saluran distribusi air PDAM Kota Denpasar sepanjang Jalan Waribang-WR. Supratman-Pattimura-Veteran sudah berjalan dengan baik.
Namum, seusai uji coba, masalah mulai timbul, water meter yang berfungsi mengatur dan menghitung distribusi air ke Kota Denpasar rusak karena terlalu kerasnya tekanan air.
Sehingga, ujar Arsana, rencana distribusi air pun terancam mundur karena aliran ditutup sementara, menunggu rampungnya perbaikan water meter tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali Nyoman Astawa Riadi juga membenarkan perihal kerusakan yang dialami tersebut dan usaha penanganan kerusakan pun sudah langsung dikerjakan, dengan memesan langsung alat yang rusak tersebut.
Perbaikan yang diperkirakan menghabiskan waktu dua minggu, disebabkan tidak tersedianya stok alat tersebut, sehingga menunggu hingga pemesanan datang.
Jika perbaikan sudah rampung, Astawa yakin permasalahan air yang sering timbul di Kota Denpasar akan bisa tertangani. Karena distribusi air untuk untuk Kota Denpasar dari SPAM Petanu termasuk besar, mencapai 125 liter/detik.
Distribusi yang direncanakan mencapai total 150 liter/detik, sisanya sebanyak 25 liter/detik akan didistribusikan dari SPAM Blusung.
Astawa juga menjelaskan kedepannya pemasangan kontrol water meter tidak lagi dalam terowongan, namun dibuat khusus di pinggir jalan sehingga memudahkan kontrol dan perbaikan. (WDY)