Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengingatkan instansi terkait untuk pembenahan infrastruktur guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah setempat tahun 2016 yang diproyeksikan mencapai sekitar 6,72 persen.
"Kalau mau (pertumbuhan ekonomi) meningkat seperti tahun 2014 infrastruktur paling tidak segera dibenahi," kata Kepala Perwakilan Bank Indoensia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Jumat.
Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2016 itu, BI mengharapkan adanya perhatian terhadap sektor yang selama ini memberikan kontribusi besar terhadap pergerakan ekonomi di Pulau Dewata.
Sektor tersebut di antaranya penyediaan akomodasi makan dan minum yang mencapai 22 persen, sektor pertanian (14 persen), jasa keuangan (9 persen) dan konstruksi.
Penguatan infrastruktur itu diharapkan memudahkan jalur distribusi termasuk penguatan pembangunan infrastruktur irigasi pertanian.
Menurut dia, bank sentral bersama dengan pemerintah daerah setempat berupaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2016 meskipun mendapat tantangan besar dengan dibayangi pertumbuhan ekonomi 2015 yang menurun.
Pertumbuhan ekonomi Bali 2015 diproyeksi mencapai 6,28 persen atau turun dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 6,72 persen.
Penurunan itu didorong oleh ekspor komoditas yang menurun terutama ke negara Amerika Serikat dan Eropa yang saat ini tengah mengalami pelambatan ekonomi.
Selain itu, sektor impor juga mengalami penurunan yang juga berdampak terhadap industri pengolahan mengingat sejumlah komponen dalam industri tersebut masih didatangkan dari mancanegara. (DWA)
2016 Ekonomi Bali Diproyeksi 6,72 Persen
Jumat, 1 Januari 2016 10:05 WIB