Kupang, 20/12 (Antara) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginginkan supaya orang Bali yang tinggal di perantauan dapat menjadi "bintang" atau bisa memberikan pengaruh yang besar.
"Walaupun jumlahnya kecil, namun harus dapat memberi pengaruh yang besar. Saya ingin krama Bali menjadi `bintang` yang bersinar terang dimana pun mereka berada," kata Pastika saat melakukan persembahyangan dan "simakrama" atau bertemu dengan warga Bali di sela-sela menghadiri Puncak Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2015 di Kupang, Minggu.
Khusus bagi kalangan generasi muda di perantauan, dia juga berpesan agar mereka rajin belajar agama. "Dengan banyak belajar, kita akan punya keyakinan kuat untuk menjadikan Agama Hindu sebagai pegangan seumur hidup. Selain itu, akan sangat bagus jika tempat ibadah juga dimanfaatkan sebagai pasraman (tempat belajar agama-red)," ucapnya.
Selain itu, di hadapan warga Bali tersebut, Pastika menceritakan perjuangan dalam mengawali pembangunan Pura Agung Giri Kertha Bhuana, di Kota Kupang itu
Berada di atas lahan dengan kemiringan 40 derajat, umat Hindu saat itu harus bekerja keras mengurug hingga lahan menjadi datar dan layak dibangun. "Saat itu, umat agama lain juga semangat membantu kita," imbuhnya seraya menyebut jika kerukunan antar-umat beragama di NTT terjalin sangat baik.
Mengingat begitu beratnya perjuangan dalam pembangunan pura, Pastika meminta umat Hindu di Kupang yang notabene warga Bali perantauan, mengoptimalkan pemanfaatan tempat ibadah ini.
"Jangan hanya dibangun atau datang pada saat upacara besar. Tempat suci akan menjadi sakral jika umat sering datang untuk melakukan persembahyangan," katanya.
Pastika pun mengungkapkan kebanggaan pada pura yang mulai dibangun saat dia menjabat sebagai Kapolda NTT pada tahun 2000 silam. "Saya tak menyangka, pura yang saya rintis menjadi semegah ini," ujarnya yang mengaku sejak tahun 2001 belum sempat berkunjung ke Kupang.
Secara kebetulan, Pastika bertemu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana Yembesi yang menyerahkan bantuan paket sembako bagi Umat Hindu di Kupang.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan terima kasih pada Menteri Yohana yang memberikan bantuan bagi Umat Hindu.
Menteri Yohana menyebut, pemberian bantuan berupa 250 bingkisan sembako merupakan rangkaian perayaan Hari Ibu Tahun 2015. Ke depannya, dia berharap partisipasi wanita Hindu dalam pembangunan dapat terus ditingkatkan.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia NTT Ngurah Putra Kusuma menyampaikan kabahagiaannya atas kunjungan Gubernur Pastika. Menurutnya, orang nomor satu di Bali itu punya ikatan historis yang sangat erat dengan keberadaan Pura Agung Giri Kertha Bhuana.
"Beliau menjabat sebagai Kapolda di sini hanya 105 hari dan punya andil ikut merintis pembangunan pura ini. Beliau pula yang menyemangati umat saat itu," kenangnya.
Dibangun sejak Oktober 2000, pura ini selesai dibangun tahun 2008 yang ditandai dengan Karya Ngenteg Linggih. Saat ini Umat Hindu di NTT telah berjumlah 12 ribu jiwa. Sebagian besar adalah krama Bali yang telah menetap puluhan tahun dan turun temurun.
Pada kesempatan itu Gubernur Pastika juga menyerahkan dana punia yang diterima Ketua PHDI Putra Kusuma. (WDY)