Kendari (Antara Bali) - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla,
memimpin rapat koordinasi pengembangan kakao pada empat provinsi
produsen kakao di sulawesi, bertempat di Kendari, Minggu.
Empat Gubernur provinsi penghasil kakao di Sulawesi yakni Gubernur
Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Barat, Anwar
Adnan Saleh, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Gubernur
Sulawesi Tenggara Nur Alam.
Pada rapat rakor kakao itu, hadir pula dua menteri terkait yakni Menteri
Pertanian RI Amran Sulaiman dan Menteri Perindustrian RI Saleh Husin,
hadir pula beberapa bupati penghasil kakao di Sultra.
Jusuf Kalla meminta komitmen dan tekat dari pemerintah daerah untuk
mendukung upaya pemerintah menjadi produsen kakao nomor satu di dunia.
"Untuk menjadi produsen kakao nomor satu di dunia maka kita harus
memiliki target produksi. Kemudian upaya yang dilakukan untuk mencapai
produksi terbesar," katanya.
Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla membahas apa yang menjadi kendala
dalam peningkatan produksi kakao dan peningkatan kualitas biji kakao di
empat daerah itu.
"Kita juga ingin mengetahui apa kendala petani dalam mendapatkan kredit
usaha rakyat (KUR) dari bank yang dipercaya untuk menyalurkan dana itu,"
katanya.
JK juga menyampaikan bahwa untuk menjadi produsen kakao terbesar di
dunia maka target produktivitas kalao adalah satu ton per hektare.
"Sementara rata-rata produktivitas kakao saat ini hanya berkisar 500 ton per hektare," katanya. (WDY)
Wapres Pimpin Rakor Pengembangan Kakao di Kendari
Minggu, 20 Desember 2015 20:43 WIB