Denpasar (Antara Bali) - Para karyawan pusat perbelanjaan Alfamart Bali kembali melakukan kegiatan sosial donor darah, dengan harapan mampu berperanserta memenuhi kebutuhan darah bagi pasien di sejumlah rumah sakit di daerah ini.
"Kegiatan sosial yang melibatkan sekitar 50 karyawan itu bekerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI Bali," kata Branch Manager Alfamart Bali Ni Luh Gede Wija di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, kegiatan sosial donor darah para karyawan di lingkungan Kantor Alfamart dilaksanakan secara berkesinambungan.
"Perusahaan mengajak seluruh karyawan dan masyarakat dapat berpartisipasi membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat setempat," katanya.
Menurut Ni Luh Gede Wija setiap kegiatan donor darah selalu direspons positif oleh karyawan, bahkan karyawan sudah terbiasa menjadi pendonor darah.
Kegiatan sosial itu akan ditingkatkan, mengingat PMI selalu kekurangan darah dalam memenuhi kebutuhan para pasien.
Peserta langsung datang ke lokasi donor darah di kantor Alfamart Bali dan melakukan pemeriksaan kesehatan. Jika memenuhi syarat, calon pendonor dapat langsung melakukan donor.
Pihak UDD PMI Bali yang diwakili dr Chandra mengatakan, kesadaran perusahaan-perusahaan di daerah ini menunjukkan hal yang positif terhadap kebiasaan melakukan donor darah.
"Memang sudah ada peningkatan kesadaran yang cukup bagus dari perusahaan-perusahaan dengan rutin menggelar kegiatan donor darah. Semoga hal ini dapat diikuti oleh instansi swasta lainnya," katanya.
Dia mengatakan, setiap bulan pihaknya membutuhkan ribuan kantong darah, namun stoknya tidak pernah mencukupi.
Sebelumnya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pemilik jaringan Alfamart Alfamidi melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah di Bali, salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tabanan untuk mengajarkan pendidikan cara memasarkan produk langsung ke konsumen (ritel).
Program "Alfamart Class" memfasilitasi para lulusan SMK, terutama yang memiliki minat bidang ritel. Nantinya mereka dapat bekerja dijaringan Alfamart atau jika mereka ingin berbisnis ritel, mereka sudah dibekali ilmu yang memadai.
Menurut Ni Luh Gede Wija industri ritel membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang andal.
Industri ritel adalah industri padat karya, sebab pelayanan yang diberikan dilakukan oleh manusia, bukan didominasi oleh mesin. Namun untuk menemukan SDM yang mengerti fungsi dan perannya bidang ritel tidak mudah.
"Alfamart Class diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan SDM, serta mempersiapkan tenaga kerja siap pakai, ujar Ni Luh Gede Wija. (WDY)