Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas uang layak edar di masyarakat (clean money policy), dengan menarik uang lusuh (rusak) dari aliran uang yang masuk ke Bank Indonesia.
"Penyediaan uang layak edar tersebut dilakukan dengan kegiatan penukaran uang dan kegiatan kas keliling hingga ke pedesaan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar Minggu.
Ia dalam laporan kajian ekonomi dan keuangan regional menyebutkan bahwa, kegiatan kas keliling dilakukan hingga ke Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali yang masuk wilayah Kabupaten Klungkung, dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan uang kartal yang layak edar.
Kegiatan penukaran selain dilakukan melalui kegiatan kas keliling. Frekuensi layanan kas keliling pada triwulan III- 2015 mencapai 20 kali dengan harapan masyarakat semakin bergairah melakukan transaksi.
Dewi Setyowati menambahkan, seiring dengan peningkatan kinerja perekonomian, aktivitas transaksi nontunai menunjukkan peningkatan baik secara nominal maupun jumlah transaksi. Pada triwulan III-2015 jumlah nominal perputaran kliring mencapai Rp14 triliun.
Nominal perputaran kliring tersebut meningkat sebesar 38,69 persen (qtq) dan sejalan dengan hal tersebut, jumlah transaksi kliring pada triwulan III-2015 juga menunjukkan peningkatan sebesar 37,75 persen (qtq).
Pada triwulan III-2015 jumlah tolakan cek (bilyet giro kosong) tercatat 8.400 lembar dengan nominal sebesar Rp343 miliar, meningkat 5,26 persen (qtq) dibanding triwulan sebelumnya yang hanya 7.950 lembar.
Lembar tolakan tersebut mencapai 1,49 persen dari total lembar kliring yang ditransaksikan pada triwulan III-2015. Sedangkan secara nominal, tolakan cek (bilyet giro kosong) mengalami penurunan 3,1 persen (qtq).
Nominal tolakan tersebut mencapai 2,45 persen dari keseluruhan nominal transaksi kliring triwulan III 2015. (WDY)
Pemerintah Tarik Uang Kertas Rusak
Minggu, 20 Desember 2015 10:01 WIB