Gianyar (Antara Bali) - Sebanyak 15 varietas kupu-kupu asli Bali dilestarikan di kawasan Kemenuh, Kabupaten Gianyar, untuk mencegah satwa itu agar tidak sampai mengalami kepunahan.
"Pelestarian kupu-kupu ini sudah lama saya rancang sejak 15 tahun lalu, tapi baru direalisasikan sejak Oktober tahun ini. Satwa ini saya kumpulkan dari penduduk yang tinggal di kawasan Bali Barat dan sekarang dibudidayakan di taman khusus kupu-kupu," kata IB Witara, pengelola Kemenuh Butterfly Park, Kamis.
Beberapa di antara kupu-kupu itu, termasuk jenis langka misalnya Kupu-Kupu Barong, Troides helena, Papilio polytes, atau Papilio memmon, yang diharapkan mampu berkembang biak. Pada waktu yang akan datang, kupu-kupu ini diharapkan mempercantik kembali lingkungan Pulau Bali.
Lelaki yang akrab dipanggil Gus Witara ini melanjutkan, latar belakang dirinya mengakrabi kupu-kupu disebabkan satwa ini merupakan insekta paling cantik dengan ribuan varietas. Di Bali sendiri, ada ratusan varietas, namun yang berhasil dibudidayakan di Kemenuh Butterfly Park baru 15 jenis yang dipelihara dan disesuaikan dengan habitatnya semula. Total kupu-kupu yang dipelihara di taman, kini sudah berjumlah lebih dari 1.500 ekor.
Dikatakan Gus Witara, demi memaksimalkan kehidupan kupu-kupu, beberapa jenis tumbuhan sengaja ditanam di wilayah taman. Seperti kembang sepatu, krisan, pagoda, pecut kuda, bintaro, jeruk, sirsak, pacar air dan tanaman yang lain yang diprioritaskan mampu berbunga tanpa henti.
Nektar bunga-bunga inilah yang menjadi penopang utama kehidupan kupu-kupu agar mampu hidup dengan maksimal sesuai habitat aslinya. Selain itu, sebagai penunjang, maka beberapa kali sehari disediakan irisan jeruk supaya kupu-kupu itu mendapatkan asupan vitamin dan memiliki ketahanan lebih terhadap penyakit.
Penjagaan terhadap kupu-kupu pun dilakukan dengan cermat. Mengingat musuh kupu-kupu adalah tawon atau belalang sembah, maka sekeliling taman sengaja dipasang jaring yang menyelubungi wilayah itu. Tidak hanya terlindung dari predator, sekaligus menjaga agar kupu-kupu tidak lepas keluar dan bisa keluar di habitat yang tidak lagi "ramah" mengingat saat ini alam sudah banyak yang meranggas.
"Kami mempelajari siklus hidup kupu-kupu dengan seksama, agar lebih mengenali karakternya. Kami jadi memahami kalau kupu-kupu itu pada pukul 8.30 - 09.00 Wita, lebih suka bersembunyi di balik rerimbunan daun-daun atau ranting tanaman. Siang hari baru beterbangan di udara untuk mencari makanan," kata dia.
Apabila ada investor dan sokongan dana yang memadai, Gus Witara menginginkan ke depan nanti bisa memperluas area taman kupu-kupu, sehingga bisa menjadi tempat pembudidayaan yang terbesar dan terbaik di Indonesia.
"Paling tidak misi utamanya adalah penyelamatan spesies kupu-kupu di Bali dulu, karena masih banyak yang perlu dikembangbiakkan dan sudah terancam punah. Sekaligus ingin menjadikan taman ini sebagai ajang rekreasi, sosial dan edukasi bagi siswa untuk mempelajari siklus insekta ini," ucapnya. (WDY)
15 Varietas Kupu-Kupu Bali Dilestarikan
Kamis, 17 Desember 2015 10:35 WIB