Jakarta (Antara Bali) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti
Nurbaya menyampaikan Kesepakatan Paris atau "Paris Agreement" yang
sepakat diadopsi oleh 195 negara di Konferensi Perubahan Iklim COP21
menjadi peristiwa bersejarah untuk keberlanjutan kehidupan manusia kini
dan mendatang.
"Adopsi Paris Agreement ini merupakan peristiwa bersejarah.
Peristiwa bersejarah ini merupakan langkah penting dan krusial dalam
kerangka mengembangkan ketahanan bagi manusia di dunia," kata Menteri
Siti melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Siti mengatakan Indonesia menilai penting atas Kesepakatan Paris dan
harus dirasakan sebagai kepemilikan bersama karena kesepakatan ini
merupakan kebutuhan semua negara lintas batas dalam mengatasi
konsekuensi perubahan iklim bagi kemanusiaan.
Selain itu, Siti mengapresiasi solidaritas dan aksi kolektif seluruh
negara, baik negara maju maupun berkembang yang tercermin dalam
kesepakatan.
"Kesepakatan Paris ini mendorong negara maju untuk terus memimpin
dan memberi dukungan kepada negara berkembang. Di sisi lain, negara
berkembang terus memberikan kontribusi dalam pengendalian perubahan
iklim sesuai kapasitas," kata Siti.
Indonesia pun memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan
seperti mitigasi melalui pengurangan emisi di sektor kehutanan, energi,
industri dan transportasi.
Selain itu dalam konteks adaptasi yang didorong oleh Delegasi
Republik Indonesia demi kepentingan nasional, kesepakatan harus
diimplementasikan oleh semua pihak, yakni penguatan dan implementasi
kebijakan dilakukan oleh pemerintah, sedangkan aktivitas oleh masyarakat
dan masyarakat adat.
Kepentingan nasional lainnya yang tercantum dalam Kesepakatan Paris
adalah isu kelautan, pusat-pusat konservasi keanekaragaman hayati dan
penegasan tentang REDD.
Lebih lanjut lagi, Siti Nurbaya menyampaikan Indonesia harus kerja
keras dalam memastikan kenaikan suhu bumi di bawah 2 derajat celcius dan
bersiap diri untuk COP22 di Maroko.
Adopsi kesepakatan baru untuk mengatasi perubahan iklim di Paris ini
dipimpin langsung oleh Presiden COP 21 UNFCCC, Laurent Fabius yang juga
Menteri Luar Negeri Perancis dan dihadiri oleh sejumlah pejabat,
seperti Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon, Presiden Perancis Francois
Hollande dan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Al Gore. (WDY)
Kesepakatan Paris Peristiwa Bersejarah Kemanusiaan
Senin, 14 Desember 2015 9:33 WIB