Nusa Dua, Bali (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi
mengungkapkan kegembiraannya karena peserta Forum Demokrasi Bali ke-8
(Bali Democracy Forum) melebihi ekspektasinya yakni 89 negara dan tiga
organisasi internasional.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan BDF 2014 yang diikuti 85 negara peserta.
"Ini merupakan bukti komitmen dan keinginan negara-negara untuk
melakukan pertukaran penerapan demokrasi dan mengadopsi nilai-nilai
demokrasi itu sendiri," tutur Menlu dalam pernyataan pers usai pembukaan
BDF 2015 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Penyelenggaraan BDF kali ini, kata dia, juga dilingkupi dengan peristiwa
spesial yaitu saat Indonesia sedang melaksanakan pilkada serentak,
sehingga para delegasi dapat melihat langsung proses pemilu demokratis
di Indonesia.
Sejak dibentuk pada 2008, ajang demokrasi tahunan untuk kawasan Asia
Pasifik itu telah menghasilkan kerja sama dan kegiatan-kegiatan konkret
dalam mempromosikan demokrasi di kawasan.
Selama 2015, "Institute for Peace and Democracy" (IPD) sebagai badan
pelaksana BDF telah menyelenggarakan 13 kegiatan dalam mempromosikan
demokrasi di antaranya di Mesir, Fiji, Myanmar, Tunisia, Libya,
Palestina, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Kegiatan yang dilakukan IPD berupa program "capacity building" dalam
bentuk dialog, seminar, pelatihan, dan kunjungan pemilu bekerja sama
dengan pemerintah dan lembaga masyarakat di negara-negara tersebut.
"Salah satu inisiatif terbaru dari IPD adalah pelaksanaan civil society
forum dan media forum yang dilakukan beriringan dengan BDF. Untuk yang
pertama kalinya BDF yang merupakan pertemuan antarpemerintah sudah
memulai kultur baru untuk melakukan interaksi langsung dengan lembaga
masyarakat dan media," ujar Menteri Retno.
Indonesia sendiri, tuturnya, sejak Januari-Desember 2015 telah
menyelenggarakan hampir 50 pertemuan internasional untuk lebih aktif
mempromosikan demokrasi di kawasan maupun di dunia.
Mengutip perkataan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka BDF ke-8,
Menlu menegaskan kembali bahwa demokrasi merupakan alat untuk mencapai
tujuan.
"Dalam menegakkan demokrasi dan mengajak orang-orang mengadopsi
nilai-nilai demokrasi, tidak bisa dilakukan dengan cara-cara yang tidak
demokratis karena kita harus menghormati keunikan dan kondisi setiap
negara dalam menjalankan demokrasi," tutur Menlu. (WDY)
Jumlah Peserta BDF Lampaui Ekspektasi
Kamis, 10 Desember 2015 16:09 WIB