Badung (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengusulkan pengembangan konsep desa wisata di kawasan Kabupaten Badung bagian utara sebagai upaya untuk mengatasi ketimpangan dengan kawasan selatan kabupaten itu.
"Tidak mesti di sini ada pembangunan fisik gedung besar-besaran, karena itu akan merusak alam menjadi tidak lestari dan harmoni.
Tetapi mungkin dengan mengembangkan desa wisata yang di dalamnya ada agrowisata dan pengelolaan lingkungan yang baik sehingga mampu menarik wisatawan dan menyejahterakan masyarakat," kata Pastika di sela-sela kunjungan kerjanya di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Minggu.
Menurut dia, meskipun Kabupaten Badung merupakan kabupaten terkaya di Bali namun masih banyak warganya yang memerlukan bantuan.
Ia berpandangan sebenarnya antara program Pemprov Bali dengan pemerintah pusat telah berjalan secara sinergis, mengingat program pusat melalui Nawa Cita merupakan pembangunan yang berawal dari desa dan program Bali Mandara juga merupakan program yang menggarap kemiskinan dari desa seperti saat ini.
"Kami mengharapkan mereka mampu keluar dari kemiskinan dengan program-program pendidikan, penyediaan lapangan kerja, bantuan modal UMKM, dan bedah rumah seperti ini. Memang arahnya ditujukan untuk bersinergi dengan program pusat dan ini saya harapkan juga bersinergi dengan program kabupaten," katanya.
Pastika juga sangat mengapresiasi tata kehidupan masyarakat di Kecamatan Petang tersebut yang menurutnya sangat rukun, baik dan damai sehingga patut untuk dipertahankan dan dikembangkan.
Pastika yang berkesempatan menginap di rumah I Wayan Dharma meminta agar bantuan bedah rumah yang diberikan dapat dirawat dan digunakan dengan sebaik-baiknya, serta dijadikan sebagi motivasi untuk berusaha mengubah hidupnya lebih baik.
Sementara itu, penerima bedah rumah I Wayan Darma mengaku sangat berterima kasih kepada Pemprov Bali atas bantuan bedah rumah yang telah diterimanya.
Ia menyatakan bedah rumah yang diberikan mengurangi beban hidupnya selama ini. Selanjutnya, ia berjanji akan lebih fokus dalam mencari penghidupan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari bersama dua orang putranya.
Darma yang hidup serba kekurangan itu memiliki tiga orang anak hasil perkawinan bersama istrinya yang telah lama meninggal dunia, anak pertama telah menikah dan saat ini telah tinggal bersama suaminya, anak kedua bernama I Made Aryono yang saat ini telah menamatkan pendidikan SMA namun belum memiliki pekerjaan. Sedangkan adiknya, Komang Kusnadi, yang hanya mengenyam pendidikan sampai SMP karena keterbatasan biaya. (WDY)
Pastika Usulkan Desa Wisata Atasi Ketimpangan Badung
Minggu, 6 Desember 2015 21:18 WIB