Negara (Antara Bali) - Pasukan spesialis anti teror TNI AD, Jumat, mengepung Hotel Jimbarwana, Kabupaten Jembrana, untuk membebaskan "pejabat" yang disandera teroris.
Dalam waktu kurang dari empat menit, pasukan dari 900 Raiders berhasil melumpuhkan kelompok bersenjata, dan membebaskan Kapolres Jembrana serta pejabat lainnya yang disandera di dalam kamar hotel.
"Ini merupakan latihan simulasi pembebasan sandera dari aksi terorisme. Sebelumnya, Bupati Jembrana yang disandera di dalam pesawat sudah kami selamatkan," kata Komandan Rindam IX Udayana Kolonel Agus Saeful, yang menjadi komandan latihan.
Ia mengatakan, simulasi dilakukan di dua lokasi, yaitu di pesawat milik salah satu pengembang perumahan, serta di Hotel Jimbarwana.
Untuk membebaskan sandera, TNI AD mengerahkan 200 personil dengan berbagai tugas, mulai dari intelejen, kesehatan hingga pasukan penyergap.
"Waktu pembebasan di pesawat kami hanya membutuhkan waktu 1,4 menit, untuk melumpuhkan teroris. Dalam simulasi ini, seluruh kelompok teroris kami tembak mati," ujarnya.
Dalam melumpuhkan teroris dan membebaskan sandera, menurutnya, memang ditekankan untuk dilakukan dengan cepat, senyap dan tepat sesuai semboyan Satuan 900 Raiders.
Saat simulasi di hotel, puluhan warga sekitar serta pengguna jalan raya Denpasar-Gilimanuk menonton, meskipun banyak diantaranya yang terlambat.
"Cepat sekali, saya baru keluar rumah sudah selesai. Saya keluar karena mendengar suara helikopter yang terbang rendah," kata salah seorang warga.
Untuk menyergap kelompok teroris, TNI AD mengerahkan satu unit helikopter jenis Bell, untuk menurunkan pasukan yang langsung bergerak cepat ke sasaran.
Agus mengakui, selain sebagai pemantapan bagi pasukan, latihan ini untuk mewaspadai aksi terorisme yang bisa terjadi setiap saat.
"Selain itu juga untuk latihan pengamanan Pilkada. Intinya, kami siap bertugas setiap saat," katanya.(GBI)
TNI Bebaskan "Pejabat Jembrana" Dari Teroris
Jumat, 4 Desember 2015 12:32 WIB