Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak semua pihak untuk bekerja keras mewaspadai ancaman teroris, mengingat Pulau Dewata masih tetap menarik untuk teroris.
"Bali itu masih tetap menarik untuk teroris, karena orangnya banyak, segala bangsa ada di sini. Jadi dari segi lokasi, dari segi variasi calon korban banyak, terus jadi perhatian dunia," kata Pastika, di Denpasar, Rabu.
Menurut mantan Kapolda Bali, kalau teroris mengebom di lokasi yang jauh di luar Bali, tentu tidak akan banyak beritanya.
"Coba kalau di Bali, misalnya bikin petasan di Kuta. Petasan `segede kepala orang, langsung besok habis (citra tercoreng-red). Petasan, nggak usah bom, ya itu karena menarik," ucap Pastika.
Oleh karena itu, mantan Ketua Tim Investigasi Bom Bali I itu mengharapkan adanya kerja keras semua pihak, seperti intelijen harus lebih aktif dan masyarakat harus waspada.
"Kita harus waspada, tidak ada kata lain selain waspada dan berhati-hati. Kalau ada yang mencurigakan, cepat-cepat laporkan, jangan tunggu dulu," ujarnya.
Demikian juga ketika ada orang-orang aneh yang berada tiba-tiba di sekitar kita, harus cepat dilaporkan.
Meskipun demikian, Pastika meminta masyarakat untuk tidak paranoid atau ketakutan yang berlebihan hingga tidak mau keluar rumah sama sekali.
"Teror itu tujuannya untuk menakuti orang, kalau orang takut berhasil dia. Kalau orang `nggak takut, `nggak berhasil dia," katanya.
Sementara itu, warga di Banjar (dusun) Lungsiakan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Selasa (20/12) sempat dihebohkan dengan tas warna hitam tertempel kertas putih bertuliskan "Bom". Tas diletakkan seseorang di depan sebuah warung makan milik warga setempat bernama I Ketut Suwela.
Kapolres Gianyar AKBP Waluya mengatakan rangkaian mirip bom dalam tas mencurigakan yang diledakkan bukanlah bom. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada dan cepat melapor bila menemukan ada sesuatu yang mencurigakan. (WDY)