Jakarta (Antara Bali) - Sekitar 400 juta orang di seluruh dunia akan
mengidap diabetes pada 2016, kata Kepala Divisi Metabolik Endokrin
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Em Yunir.
"Tahun depan,
kita menghadapi masalah diabetes yang besar. Sekitar 400 juta masalah
diabetes di seluruh dunia. Tahun 2035 akan meningkat lagi menjadi 600
juta," kata dia di Jakarta, Kamis.
Yunir mengatakan, 80 persen
angka kejadian diabetes ditemukan di negara berkembang yang
masyarakatnya berpenghasilan menengah ke bawah.
Di Indonesia
sendiri, lanjut dia, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013
menunjukkan, Indonesia menempati urutan ketujuh kategori penderita
diabetes terbanyak.
"Indonesia menduduki peringkat ketujuh yakni
8,5 juta pasien diabetes. Di tahun 2035, angka ini diprediksi naik
menjadi 14,1 juta," kata Yunir.
Diabetes muncul antara lain
karena riwayat keluarga pernah diabetes, kemudian pernah diabetes semasa
hamil, pola makan tak sehat dan kurangnya melakukan aktivitas fisik.
"Mengurangi
risiko diabetes paling mudah itu dengan mengubah gaya hidup, tetapi itu
paling susah dilakukan. Seringkali pengetahuan dan perilaku tak
seimbang, apalagi kalau perilaku yang dituntut menganggu kenyamanan
hidup seseorang," kata Yunir.
Selain itu, hipertensi dan kelebihan berat badan juga menjadi faktor risiko lain yang memunculkan diabetes.
Data
dari International Diabetes Federation (IDF) pada 2014 menunjukkan,
dari para penderita yang kebanyakan usia produktif, 50 persen baru
menyadari penyakitnya saat muncul komplikasi.
"Selain gaya hidup
tak sehat, takut melakukan pemeriksaan gula darah juga jadi penyebab.
Kami sarankan bagi yang telah menjalani pola hidup sehat melakukan
skrining di atas usia 45 tahun," pungkas Yunir.(WDY)
Tahun Depan 400 Juta Orang Mengidap Diabetes
Jumat, 13 November 2015 8:31 WIB