Gianyar (Antara Bali) - Pasien yang minta dilayani program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang datang ke RSUD Sanjiwani, Kabupaten Gianyar, jumlahnya melebihi kavasitas rumah sakit atau "over load".
"Ya, sejak sebulan ini pasien JKBM datang membludak, sehingga rumah sakit hanya dipenuhi pasien itu," kata Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, I Gede Yudiarta, di Gianyar, Minggu.
Ia mengakui bahwa kamar kelas III yang khusus diperuntukkan bagi pasien JKBM, belakangan ini tidak pernah kosong, bahkan seringnya terpaksa harus dipindah ke kamar kelas II.
Bukan itu saja, lanjut dia, ada pasien JKBM yang tidak mendapatkan kamar sama sekali, sehingga harus ditampung di ruang UGD rumah sakit.
Terkait persoalan itu, Yudiarta mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Yang terpenting, menurutnya, semua pasien mendapatkan perawatan, entah di mana ditempatkan.
Sementara salah seorang anggota Komisi D DPRD Gianyar I Nyoman Arjawa, menyatakan prihatin dengan "over load"-nya pasien yang minta dilayani program kesehatan gratis atau (JKBM) di RSUD Sanjiwani.
"Saat ini pasien JKBM memang membludak, dan kami banyak mendapatkan keluhan karena mereka tidak mendapatkan kamar di RSUD," katanya.
Ia mengatakan, selama ini tidak banyak yang bisa diperbuat oleh pemerintah terkait masalah itu. "Banyak pasien yang akhirnya pulang setelah tidak mendapatkan kamar," ujarnya.
Ke depan, kata Arjawa, penambahan kamar di RSUD Sanjiwani sangat penting dilakukan, sehingga tak lagi ditemukan kasus "over load" seperti saat ini.
Ia mengakui bahwa saat ini banyak warga yang menggunakan program JKBM itu, sehingga tak mengherankan jika rumah sakit harus kehabisan ruang perawatan.(*)