Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia Provinsi Bali mencanangkan sekolah di daerah setempat menerapkan sistem pertanian perkotaan atau "urban farming" untuk mengajarkan pertanian sehat dan ekonomis sejak dini.
"Saya ingin mempromosikan dan akan terus mengundang kelompok yang perlu kami latih. Kedepan membudayakan (urban farming) ke sekolah mulai anak sekolah dasar akan dilatih," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Jumat.
Ia mengharapkan agar hal tersebut juga bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah untuk menerbitkan keputusan agar konsep tersebut bisa diimplementasikan secara kontinyu dan hasilnya diwajibkan untuk dapat diterima oleh pasar swalayan.
Saat ini bank sentral tersebut tengah gencar memberikan pelatihan pertanian perkotaan kepada sejumlah instansi dengan membantu mengadvokasi masyarakat membuat "urban farming".
Hal itu dilakukan mengingat selama ini sejumlah komoditas yang banyak dibutuhkan masyarakat menyumbang inflasi mengingat harga komoditas tersebut kerap mengalami kenaikan harga atau "volatile foods".
Komoditas tersebut di antaranya beras, daging, ikan, dan sejumlah sayur mayur serta bumbu-bumbuan seperti cabai dan bawang.
Khusus untuk, sayur mayur, BI menginisiasi konsep "urban farming" itu di antaranya kepada kelompok ibu-ibu yang tergabung dalam PKK Denpasar, Koramil 1616-03/Tampaksiring Gianyar, Lapas Gianyar, PKK Klungkung, dan Klaster padi Pulagan dan di halaman belakang kantor BI di Denpasar.
Hasilnya di kawasan percontohan itu sudah berhasil memanen sayuran organik termasuk di kantor bank sentral itu yang juga berhasil memanen sayuran organik yang ditanam di halaman belakang kantor setempat.
Sejumlah sayur mayur dipanen para karyawan setempat di antaranya seperti sayur hijau jenis "pok cay", pare, terong, kangkung, cabai dan bayam.
Diharapkan apabila setiap rumah tangga atau di setiap lingkungan perumahan bisa mengaplikasikan "urban farming" itu maka nantinya setelah dapat memenuhi kebutuhan sendiri, bisa dijual ke pasaran seperti di Batam yang berhasil hingga masuk pasar ekspor ke Singapura. (WDY)