Singaraja (Antara Bali) - Kalangan warga Desa Tukadmungga, Kabupaten Buleleng, Bali memasang tanggul beton penahan arus mencegah abrasi di wilayah pesisir yang kondisinya semakin menghawatirkan.
"Kami khawatir kondisi kerusakan akibat abrasi menjalar dan mengerus ke halaman rumah warga di Dusun Darmayasa," kata Komang Edi Suryawan, salah seorang warga setempat, Jumat.
Ia menjelaskan, total sebanyak lima kepala keluarga (KK) terdampak langsung akibat abrasi. "Kami takut jika tidak segera ditangani akan berdampak merugikan lebih banyak warga bermukim di daerah pesisir," kata dia.
Ia menambahkan, abrasi paling parah dialami warga pada tahun 2010 lalu. "Ketika itu, puluhan rumah terdampak langsung akibat derasnya abrasi," kata dia.
Suryawan menambahkan, abrasi terjadi akibat ombak secara terus menelus hingga merobohkan senderan beton, dari wilayah Pantai Penimbangan kemudian menyusuri wilayah Pantai di sepanjang Desa Tukadmungga.
"Senderan beton di daerah itu menjorok ke dalam laut sehingga arus mengarah ke pesisir pantai di wilayah perairan Desa Tukadmungga," kata dia.
Lebih lanjut, ia memaparkan, pihaknya bersama warga lain berharap tanggul bisa lebih kuat menahan abrasi mendekati Desember hingga Januari mendatang.
"Tambah khawatinya karena ombaknya memiliki intensitas besar pada musim hujan tiba dimana jarak pantai semakin menyempit sekitar 20 meter dari batas rumah warga, makin dekat tepi pantai dengan rumah kami setiap tahunnya," ujar dia.
Di sisi lain, pihaknya juga berharap Pemda setempat melakukan penertiban terhadap pemilik hotel di kawasan Pesisir Tukadmungga, khususnya yang memasang tanggul menjorok ke pesisir pantai.
"Deker pembatas ombak perlahan membuat ombak berubah arah ke pinggir menjurus ke pemukiman warga, itu yang juga sangat berpengaruh selama ini," katanya. (WDY)