Yogyakarta (Antara Bali) - Kelompok mahasiswa Universitas Islam
Indonesia (UII) Yogyakarta membuat dan mengembangkan biodiesel dari
minyak goreng bekas pakai atau minyak jelantah.
"Biodiesel dari minyak jelantah itu memiliki kualitas tinggi karena
kandungan airnya rendah yakni kurang dari satu persen," kata
koordinator kelompok mahasiswa UII Kharis Pratama di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, Indonesia termasuk negara yang konsumsi minyak
gorengnya tinggi karena hampir semua jenis makanan diproses dengan
memakai minyak goreng. Banyak minyak jelantah sisa produksi yang dapat
dimanfaatkan untuk membuat biodiesel.
Berdasarkan data yang ada, kata dia, rata-rata konsumsi minyak
goreng sawit di Indonesia setiap tahun mencapai 5,5 juta ton atau 24
persen dari total produksi minyak goreng sawit per tahun sebesar 23 juta
ton.
"Oleh karena itu, saya bersama empat rekan yakni Muhammad Idris,
Yudi Antono, Jumardin Rua, dan Hikmat Ramdhani mencari metode yang tepat
untuk memproses minyak jelantah menjadi biodisel," katanya.
Menurut dia, hal itu tidak mudah karena dengan metode yang biasa
kendalanya biodiesel masih memiliki kadar air yang tinggi sehingga
kurang berkualitas."Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing, kami baru menemukan
metode yang tepat yakni dengan memanfaatkan reaksi transesterifikasi
untuk mengkonversi minyak jelantah," katanya. (WDY)
Mahasiswa UII Kembangkan Biodiesel dari Minyak Jelantah
Selasa, 20 Oktober 2015 8:12 WIB