Negara (Antara Bali) - KPU Jembrana mengundi nomer urut untuk dua pasangan calon dalam Pilkada, dengan hasil pasangan I Komang Sinatra - Gusti Agung Ketut Sudanayasa mendapatkan nomer urut satu, dan I Putu Artha - I Made Kembang Hartawan mendapat nomer urut dua.
Pantauan di Gedung Kesenian DR. Ir, Soekarno, Negara, pengundian nomer urut ini mendapatkan penjagaan ketat dari polisi, serta dihadiri ratusan pendukung pasangan Artha - Kembang.
Meskipun berada di kubu yang berbeda, dua pendukung pasangan ini tampak akrab, yang sambil menunggu dimulainya acara, mereka tampak bercakap-cakap diselingi candaan.
Setelah pengambilan nomer urut yang berjalan lancar, interupsi dari kubu Sinatra - Sudanayasa sempat dilontarkan anggota Fraksi Hanura DPRD Jembrana Ferlinand Taufik, terkait gelar akademis calon bupati yang diusungnya.
Interupsi tersebut ia sampaikan, saat KPU menampilkan desain draf surat suara, yang tidak lengkap mencantumkan gelar akademis Sinatra.
Oleh komisioner KPU Jembrana yang membawahi Divisi Hukum Nengah Suardana dijawab, sesuai Peraturan KPU Nomer 9 Tahun 2015, nama calon dalam surat suara mengacu dari KTP calon bersangkutan.
Jawaban Suardana ini disanggah Ketua Panwaslu Jembrana Pande Made Ady Muliawan yang berpendapat, gelar akademis calon bisa dipasang dalam surat suara, karena saat mendaftar mereka juga menyetorkan ijazah terakhir.
"Buat apa mereka menyetorkan ijazah terakhir, kalau gelar akademisnya tidak bisa dicantumkan dalam surat suara. Memang ada aturan KPU tersebut, tapi disini kami berbeda dalam menyikapinya," katanya.
Mendapatkan masukan Panwaslu ini, Suardana mengatakan, pihaknya akan konsultasi terlebih dahulu ke KPU Provinsi dan Pusat, meskipun esensi dari penyetoran ijazah terakhir calon adalah untuk verifikasi administrasi dan faktual, bukan berkaitan dengan nama calon yang terpasang di surat suara.
Agar masalah pencantuman gelar akademis di surat suara ini tidak berlarut-larut, Ketua KPU Jembrana Gusti Ngurah Darma Sanjaya mengatakan, untuk pembahasan desain draf surat suara ditunda dulu, karena acara saat itu untuk pengundian nomer urut pasangan calon.(GBI)