Batam, Kepulauan Riau (Antara Bali) - Komite II DPD menyarankan
pemerintah mengawasi proses jual-beli Blok Natuna Selatan, setelah
perusahaan minyak dan gas, ConocoPhillips, meminta pemerintah membuka
ruang data penanam modal yang tertarik mengolah ladang minyak itu.
"Kementerian ESDM harus ikut mengawasi, terutama soal pekerja.
Jangan sampai pekerja menjadi korban, bila sampai terjadi pengalihan
pengelolaan Blok B Natuna Selatan," kata Ketua Komite II DPD,
Parlindungan Purba, di Batam, Kepulauan Riau, Minggu.
Ia berpendapat, pemerintah harus memastikan perusahaan pengelola
yang baru tetap mempekerjakan tenaga kerja Indonesia. "Kami meminta
pemerintah harus utamakan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di
ConocoPhillips," kata dia.
Jangan sampai tenaga kerja Indonesia yang memiliki keahlian memilih
bekerja di luar negeri, karena tidak mendapat kesempatan berkarya di
dalam negeri, lanjutnya.
Anggota Komite II DPD yang berasal dari daerah pemilihan Kepulauan
Riau, Haripinto Tanuwidjaja, juga meminta pemerintah melindungi tenaga
kerja lokal dalam jual-beli blok Natuna.
"Yang penting, tenaga kerja harus jaga dan dilindungi. Boleh
perusahaan berubah, tapi orang-orang yang tersertifikasi, punya keahlian
supaya diperhatikan," kata dia.
Sementara itu, di Batam, Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN
Wiratmaja, mengatakan, pemerintah akan memastikan pembeli hak
pengelolaan ladang gas Blok Natuna Selatan.
"Nanti pembeli kami lakukan due diligence yang berpengalaman di gas dan minyak Bumi," kata IGN Wiratmaja.
Pemerintah
telah mengizinkan ConocoPhillips untuk membuka data room, untuk
meneliti calon investor yang berminat untuk membeli Blok B Laut Natuna
Selatan.
Selain mengaudit perusahaan yang tertarik membeli blok gas itu, pemerintah tidak akan ikut campur terlalu jauh.
Pemerintah juga tidak akan mencampuri harga jual-beli antara ConocoPhillips dengan perusahaan minyak dan gas lain. "Kami mengawasi saja. Harga bisnis ke bisnis," kata dia. (WDY)
DPD Sarankan Pemerintah Awasi Jual-Beli Blok Natuna
Minggu, 23 Agustus 2015 20:54 WIB