Denpasar (Antara Bali) - Realisasi ekspor hasil industri kecil Bali tampak melesu hingga pertengahan 2015, terutama dari Amerika Serikat yang selama ini sebagai pembeli terbesar.
"Ada lima jenis utama hasil industri kecil yang memasuki pasar luar negeri hampir semuanya melorot dalam pengiriman maupun perolehan devisanya," kata pengusaha kerajinan dan usaha industri kecil asal Kabupaten Gianyar, Made Kusuma, Senin.
Aneka barang berbahan baku plastik misalnya berkurang hingga 18 persen dalam pengirimannya maupun dalam perolehan devisa perioda 2015 hingga Juni, begitu pula pakaian jadi (garmen) buatan masyarakat mengalami nasib serupa.
Kusuma menambahkan, hanya barang jenis tas yang dibuat secara antik dengan bahan baku kain maupun batik bisa memasuki pasar ekspor dengan stabil karena harganya mengikuti nilai dolar AS dalam perolehan devisanya, namun volumenya berkurang.
Konsumen asal Amerika Serikat yang paling besar memesan dan membeli hasil industri kecil Bali dan diawal 2015 sedikit berkurang, begitu pula dari rekan bisnis asal Australia, juga berkurang akibat faktor ekonomi yang belum menggembirakan di sana, ujar Kusuma.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Bali, Made Suastika dalam kesempatan terpisah membenarkan jika realisasi perdagangan ekspor industri kecil Bali mengalami kemerosotan hingga 20 persen dalam enam bulan I-2015 sehingga peranannya hanya 30 persen saja.
Lesu perdagangan luar negeri terutama dari hasil industri kecil Bali selama Januari-Juni 2015 hanya menghasilkan devisa 74,8 juta dolar AS, berkurang jika dibandingkan periode enam bulan awal 3014 yang mampu mencapai angka 93,6 juta dolar.
Ia mengatakan, ada enam jenis produksi usaha industri yang tercatat dipasarkan ke luar negeri yakni ikan dalam kemasan kaleng, komponen rumah jadi dari kayu/bambu, tas, alas kaki, barang plastik dan garmen (pakaian jadi).
Ikan dalam kemasan kaleng misalnya menghasilkan devisa 7,1 juta dolar atas pengapalan 2.920 ton selama enam bulan pertama 2015, melorot 39 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2014 mencapai 11,7 juta dolar atas perdagangan 3.743 ton.
Aneka barang yang dibuat memanfaatkan bahan baku plastik memperoleh devisa 9,5 juta dolar atas pengapalan 12,6 juta pcs Januari-Juni 2015, juga mengalami kemelorotan hingga 18 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya 11,2 juta dolar hasil dari 15,4 juta pcs.
Sepatu yang dibuat dari pelepah pisang, kulit dan kain yang dihiasi dengan manik-manik sebanyak 222.348 pcs seharga satu juta dolar (Januari-Juni 2015), berkurang hingga 22 persen dari periode sama 2014 yang mencapai 1,3 juta dolar atas pengapalan 170 ribu pcs.
Ia mengatakan, pakaian jadi yang dihiasi bordiran, dan berbagai jenis garmen lainnya buatan Bali dikapalkan sebanyak 30,7 juta biji dari berbagai jenis dan bentuk seharga 51 juta dolar Januari-Juni 2015 turun 18,38 persen dari perioda sebelumnya mencapai 62,4 juta dolar. (WDY)
Realisasi Ekspor Industri Kecil Bali Lesu
Senin, 17 Agustus 2015 12:40 WIB