Denpasar (Antara Bali) - Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun mengatakan tim asistensi yang dibentuk pemprov setempat untuk "mengamankan" para penjabat bupati dan wali kota pada lima kabupaten/kota, ditargetkan bekerja mulai pekan depan.
Cok Pemayun yang juga Kepala Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Provinsi Bali itu, di Denpasar, Jumat, mengatakan sejauh ini pihaknya sudah selesai menggodok para pejabat yang akan menjadi tim asistensi itu.
"Nama-namanya sudah ada di meja saya, nanti satu kabupaten masing-masing dua orang," ucapnya.
Cok Pemayun juga kembali menegaskan bahwa tujuan pembentukan tim asistensi itu sesungguhnya untuk membantu menjaga penyelenggaraan pemerintahan supaya tidak ada hal-hal yang negatif.
Sebelumnya Gubernur Bali Made Mangku Pastika menugaskan lima tim asistensi untuk membantu para penjabat bupati dan wali kota dalam menjalan tugas pemerintahan pada lima kabupaten/kota yang akan melaksanakan pilkada Desember 2015.
"Walaupun mereka sudah mengantongi SK dari Mendagri dan sudah dilantik secara resmi oleh Gubernur atas nama Presiden, pasti di sana akan menghadapi banyak tantangan," kata Pastika belum lama ini.
Menurut dia, walaupun "judulnya" penjabat bupati dan wali kota melaksanakan tiga hal yakni menjalankan pemerintahan, memfasilitasi pelaksanaan pilkada dan menjaga netralitas PNS, namun sesungguhnya banyak hal yang harus diselesaikan.
Pastika juga mengaku was-was dengan para penjabat bupati dan wali kota dalam melaksanakan tugasnya di tempat yang baru, yang notabene merupakan pejabat Pemprov Bali karena tentu mereka belum tahu benar daerah yang dipimpinnya itu.
Gubernur Bali sudah melantik lima pejabat Pemprov Bali menjadi penjabat bupati dan wali kota yakni Ida Bagus Ngurah Arda (Penjabat Bupati Karangasem), Dewa Gede Mahendra Putra (Penjabat Bupati Bangli), Nyoman Harry Yudha Saka (Penjabat Bupati Badung), I Wayan Sugiada (Penjabat Bupati Tabanan), dan Anak Agung Gede Geriya (Penjabat Wali Kota Denpasar). (WDY)