Jakarta (Antara Bali) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan sebanyak 25 jenis satwa di Indonesia telah diprediksikan terancam mengalami kepunahan.
"Sekitar 25 jenis satwa yang sudah kami proyeksikan, ini akan kami tingkatkan populasi sebanyak 10 persen," kata Siti Nurbaya usai jumpa pers terkait penangkapan ekspor satwa liar di Jakarta, Rabu.
Pada saat ini ia sedang menjalankan program fragmentasi habitat, karena ada sebanyak 188 kasus ilegal penyelundupan satwa yang dilindungi.
"Hingga saat ini baru terselesaikan sekitar 78 persen kasus, baik dari tumbuhan maupun hewan langka," katanya.
Salah satu kasus terbaru adalah penyelundupan satwa yang dilindungi yaitu cangkang kerang kepala kambing (cassis cornuta) dalam satu kontainer ukuran 40 kaki.
Modusnya adalah barang diberitahukan secara tidak benar berupa spesimen yang diduga termasuk ke dalam satwa yang dilindungi sesuai peraturan perundang-undangan.
Selain satwa, ada kayu dan rotan yang diduga hasil pencurian hutan sebanyak 11 kontainer ukuran 40 kaki, rotan setengah jadi sebanyak satu kontainer ukuran 40 kaki, kayu gelondongan dalam berbagai ukuran pada sembilan kontainer serta tiga kontainer 40 kaki.
Negara tujuan ekspor tersebut adalah Hong Kong, China, Sri Lanka, Amerika Serikat, Jerman dan Taiwan. Nilainya diperkirakan sekitar Rp4.226.250.000. Barang selundupan ini berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. (WDY)