Jakarta (Antara Bali) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan mendesak pemerintah untuk segera menjadikan pembudidayaan terumbu karang menjadi prioritas nasional.
Langkah itu dilakukan untuk menyelamatkan habitat perikanan sebagai salah satu pendukung utama sektor kelautan dan perikanan.
"Kami mendesak pemerintah agar budidaya dan konservasi terumbu karang menjadi prioritas nasional," kata Wakil Ketua Umum KADIN Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) saat ini nilai terumbu karang secara global mencapai angka 352.000 dolar AS per hektare per tahun, yaitu berupa wisata, habitat ikan, perlindungan pantai.
Dengan kata lain, nilainya mencapai Rp9,9 triliun secara global," katanya. Selain itu, terumbu karang juga memberikan manfaat bagi 94 negara di dunia.
Bahkan, lanjut Yugi, perkiraan manfaat bersih per tahun mencapai 29,8 miliar dolar AS dengan rincian sektor pariwisata 9,6 miliar dolar AS, sektor perlindungan pantai 9 miliar dolar AS, sektor perikanan 5,7 miliar dolar AS dan sektor keragaman hayati 5,5 miliar dolar AS.
Ada pun bagi Indonesia, manfaat terumbu karang berupa potensi ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat. Terlebih pada 2014 Indonesia memiliki 199 Kawasan Konservasi Laut seluas 16,45 juta ha, dan cakupan karang 2.517.858 ha.
Demikian pula kemajuan upaya konservasi kelautan, yaitu melalui pembentukan CTI-CFF (Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste) yang bertujuan untuk melakukan peningkatan kapasitas dipandang sebagai salah satu prioritas tertinggi bagi enam negara tersebut.
"Artinya, peluang Indonesia memperoleh manfaat lebih besar dari konservasi dan pembudidayaan terumbu karang, menjadi semakin besar," pungkas Yugi. (WDY)
Kadin Minta Budidaya Terumbu Karang Prioritas Nasional
Rabu, 12 Agustus 2015 15:30 WIB