London (Antara Bali) - Para pakar kesehatan global, Rabu, menyeru
pembentukan dana pengembangan vaksin senilai 2 miliar dolar AS untuk
membiayai upaya pengembangan potensi vaksin baru untuk penyakit pembunuh
prioritas seperti Ebola, MERS dan virus Nil Barat.
Dana tersebut akan membantu menjembatani kesenjangan antara tahap
awal kerja penemuan obat yang dilakukan di universitas dan
perusahaan-perusahaan biotek kecil serta pengembangan tahap akhir dan
uji klinis skala besar yang diperlukan untuk menyalurkan vaksin baru ke
pasar, lapor Reuters.
"Kita tidak bisa lagi berdiam diri dan mengabaikan kurangnya
kemajuan kronis dalam mengembangkan vaksin baru, dan meningkatkan yang
sudah ada," kata Jeremy Farrar, direktur yayasan amal kesehatan global
Wellcome Trust, yang ikut menulis makalah yang menyerukan pembentukan
dana itu.
Uang untuk dana vaksin global itu harus berasal dari pemerintah,
yayasan dan industri farmasi, serta dari sumber-sumber nontradisional
seperti industri perjalanan dan asuransi, kata para ahli dalam sebuah
makalah, yang diterbitkan dalam Jurnal Obat-Obatan New England.
Dana tersebut akan membiayai hal-hal seperti pembuatan vaksin agar
memenuhi standar internasional, dan tahap awal serta pertengahan uji
coba tahap klinis, yang dirancang untuk menguji keamanan dan membuktikan
konsep jika sebuah vaksin dapat menghasilkan respon kekebalan.
Farrar memuji upaya besar komunitas global yang dilakukan untuk
melakukan uji klinis dan pengujian eksperimental vaksin selama wabah
Ebola Afrika Barat, tetapi ia menambahkan, "jika saja salah satu vaksin
yang menjanjikan telah melalui (tahap awal) fase I uji coba sebelum
wabah terjadi, maka petugas kesehatan masyarakat bisa mulai memvaksinasi
orang sejak dini ...dan berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa."
Setidaknya dana 2 miliar dolar AS akan diperlukan untuk tahap awal,
kata Farrar, jumlah yang harus dicapai bahkan pada saat sumber daya
langka.
"Lihat saja biaya untuk mengatasi kondisi darurat Ebola
--diperkirakan dana sebesar 8 miliar dolar AS telah dikeluarkan dan
mungkin jumlah akhirnya akan lebih besar," kata dia dan rekan-rekannya
dalam makalah mereka.
"Pelajaran yang kita ambil dari krisis Ebola adalah bahwa pencegahan
penyakit tidak seharusnya tertunda oleh kurangnya dana pada saat yang
kritis ketika investasi strategis yang relatif sederhana bisa
menyelamatkan ribuan nyawa dan miliaran dolar lebih."
Dana yang diusulkan itu akan mengundang proposal kompetitif dari
para ilmuwan, lembaga dan perusahaan biotek. Sebuah panel independen
yang terdiri dari ilmuwan dan penyandang dana yang diperlukan akan
meninjau aplikasi untuk bantuan keuangan, kata para pakar itu. (WDY)
Dana Global Kembangkan Vaksin Ebola, MERS dan Nil Barat
Jumat, 24 Juli 2015 5:45 WIB