Makassar (Antara Bali) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla kembali mengelar "Open House" yaitu menerima tamu silarurahim lebaran di kediaman pribadinya jalan Haji Bau Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
Sejak di buka pukul 09.00 WITA sejumlah tamu berdatangan menuju rumah tersebut. Jalan Haji Bau terpaksa ditutup penuh dan hanya dipenuhi mobil mewah terparkir rapi dan kendaraan khusus pengamanan.
Sebelum masuk dalam rumah para tamu undangan harus diperiksa Pasukan Pengamanan Wakil Presiden serta masuk melalui metal detektor yang sudah terpasang sesuai aturan Prosedur Tetap.
Terlihat sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Provinsi, Bupati, Wali Kota Makassar dan Gubernur Sulawesi Selatan berjabat tangan sambil cipika -cipiki dengan orang kedua berpengaruh di republik ini.
Tidak hanya penjabat, kepala daerah, pejabat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, TNI Kodam VII Wirabuana, TNI AL Lantamal, politisi, akademisi bahkan sahabat dan kerabat termasuk Menteri Pertanian Amran Sulaiman terlihat hadir memenuhi ruangan tersebut.
Sejumlah masyarakat juga datang dan terlihat mengantre makanan di ruangan belakang bersama para jurnalis yang sedang melaksanan tugas peliputan. Selang beberapa waktu petugas Paspampers menyuruh jurnalis keluar dengan alasan ruangan tidak menjadi sesak.
Namun tahun ini agak berbeda dari tahun sebelumnya. Beberapa warga yang sengaja datang ke kediaman JK tampak kecewa karena hanya diberikan nasi bungkus serta kue seadanya bahkan jabat tangan pun tidak kesampaian.
"Biasanya setiap tahun ada pembagian nasi dos dan uang sedekah Rp50 ribu perorang, tahun ini ada perbedaan, katanya tidak ada pembagian, mungkin Pak JK sudah jadi Wakil Presiden jadi sistemnya rumit," ucap Rasna warga Galesong yang jauh-jauh datang.
Sementara warga lainnya Sri Sudarmin tinggal di jalan Nuri Kecamatan Mariso menyatakan kekecewaannya karena tahun ini sangat berbeda dari tahun 2014.
"Kami memilih pulang saja karena hanya dikasih sebungkus kue dan biasanya uang dikasih Rp50 ribu kini sudah tidak ada lagi," tuturnya terlihat tidak bersemangat.
Kendati tidak mendapat sedekah, tetapi dirinya tetap bersyukur bisa melihat langsung dan berjabat tangan dengan Wakil Presiden meskipun dirinya tahu bahwa hanya orang kecil.
Pada 2014 lalu, sebelumnya JK juga mengelar Open House dan membagikan uang Rp50 perorang sebagai sedekah, saking banyaknya orang, salah satu diantara mereka harus meninggal dunia akibat sesak nafas karena terjepit. Hal inilah diduga tidak dilakukan panitia mengingat musibah lalu.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo usai menemui JK mengatakan, Open House tersebut sudah menjadi kebiasaan dan tradisi Masyarakat Sulsel dalam memperkuat tali silaturahmi saat lebaran.
"Pak JK orangnya selalu terbuka, dan komunikasinya bagus dengan siapa saja dan tidak ada sekat. Ini memang kebisaan beliau dan kami orang Sulsel menjadikan ini sebuah tradisi agar silaturahmi tetap terjaga," ujarnya. (WDY)