Denpasar (Antara Bali) - Sekolah Tinggi Informatika dan Tehnik Komputer (Stikom) Bali bekerja sama dengan Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar meluncurkan lima film Bali kuno hasil produksi ulang dalam bentuk kepingan kaset pandang dengar (CD dan DVD)
"Peluncuran tersebut disertai dialog budaya dan pertunjukan Seni Bali 1928: Rekaman bersejarah Odeon & Beka," kata Koordinator Proyek Pembuatan Ulang Film Bali Kuno I Made Marlowe Makaradhwaja Bandem, B.Bus, Minggu.
Sejumlah koleksi CD dan piringan hitam pada masa Bali sekitar tahun 1928 dikumpulkan dengan tekun oleh Dr. Edward Herbst telah dipugar kembali kualitasnya dan kini diluncurkan kembali dalam lima volume CD dan DVD.
Dialog budaya yang menampilkan sejumlah pembicara "bagaimana upaya pengumpulan aneka koleksi dari berbagai pusat arsip di mancanegara serta bagaimana pula ihwal dokumentasi dan repatriasi materi-materi Bali 1920 dilakukan dibedah secara tuntas dalam kegiatan tersebut.
Sejumlah pembicara tampil dalam dialog yang berlangsung Minggu sore (12/7) antara lain Direktur Smithsonian Folkways Recording Smithsonian Institute, 1988-2000) Anthony Seegar, Direktur Eksekutif AMINEF Alan Feinstein dan budayawan Prof Dr I Made Bandem.
Selain itu juga Edward Herbst (Peneliti Utama Bali 1928) dan Putu Fajar Arcana (Budayawan, Redaktur Budaya Kompas) serta moderator Wayan Juniartha.
Dialog tersebut akan mengulas secara mendalam perihal proses penelitian dan pengumpulan materi-materi Bali 1928 dan ihwal dokumentasi dan repatriasi sebagai proyek menjaga memori sejarah dan estetik sebuah bangsa, khususnya peran karya seni, tabuh, tari, tembang dan film dokumenter dalam tercipta dan terjaganya memori sejarah dan estetik Bali.
Selain itu juga membahas koleksi Bali 1928 sebagai karya seni, berikut refleksi pencarian identitas kultural yang terangkum di dalam memorabilia tersebut (CD dan DVD).
Menurut Marlowe Bandem, yang juga koordinator program Bali 1928 di Indonesia, koleksi Bali 1928 telah dimaster ulang dari rekaman-rekaman bersejarah yang dibuat pada tahun 1928.
Semua itu merupakan bagian koleksi pertama kali serta satu-satunya tentang karawitan Bali yang pada masa sebelum perang dunia kedua, direkam dan diluncurkan secara komersial di Bali.
Rekaman-rekaman pilihan beragam, pilihan gamelan dan tembang Bali, baik lama maupun baru, direkam oleh Odeon dan Beka serta dipublikasikan sebagai piringan hitam 78 rpm pada tahun 1929.
Kekayaan koleksi tersebut dipugar kembali kualitasnya oleh Allan Evans dari "Arbiter of Cultural Traditions" di New York. Sedangkan cuplikan-cuplikan film yang dimuat dalam DVD bersumber dari film-fim kuna karya Colin McPhee, Miguel Covarrubias dan Rolf de Mar pada masa tahun 1930-an.
Hasil upaya yang gigih tersebut kemudian dihadirkan kembali oleh Stikom Bali dalam lima volume CD dan DVD disertai naskah-naskah hasil penelitian oleh Dr. Edward Herbst.
"Repatriasi koleksi Bali 1928 sangat penting sebagai sebuah catatan sejarah akan kreativitas para empu, sekaa tari dan tabuh yang secara revolusioner telah menghasilkan karya-karya puncak pada zamannya," tegas Marlowe Bandem.
Selesai dialog pada malam harinya di tempat yang sama disuguhkanpementasan, antara lain Bebondresan bersama I Ketut Kodi, I Nyoman Catra, I Gusti Lanang Ardika serta Gender Wayang Anak-Anak Sukawati pimpinan Ketut Buda Astra.
Selain itu gamelan Geguntangan Sanggar Makaradhwaja Singapadu, tembang, tetantrian dan kidung oleh Ni Nyoman Candri dan Ibu Leper . Sekaa Genggong Batur Sari Batuan serta Konser Gamelan Sekaa Werdhi Swaram sebagai komponis Wayan Gde Yudana.
Pementasan tersebut mengacu pada pertunjukan musik dan tarian yang direkam semasa tahun 1928 -1929. (WDY)
Stikom-BBB Luncurkan Lima Film Bali Kuno
Senin, 13 Juli 2015 8:09 WIB