Denpasar (Antara Bali) - Tingkat hunian kamar hotel berbintang di Bali selama periode Januari sampai Juni 2015 rata-rata hanya mencapai 40 persen, karena persaingan yang semakin ketat dengan bermunculan hotel-hotel baru yang menawarkan berbagai fasilitas menarik.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat dihubungi di Denpasar, Sabtu, menyatakan angka tersebut turun bila dibandingkan tingkat hunian hotel berbintang pada periode yang sama tahun lalu yang rata rata tercatat 60 persen.
"Namun, saya tetap optimisme beberapa hari menjelang dan setelah Idul Fitri nanti, tingkat hunian hotel berbintang membaik karena biasanya banyak wisatawan mancanegara dan domestik ramai berlibur ke Bali," ujar Tjokorda Oka Artha.
Ia menyatakan optimismenya pada liburan Idul Fitri yang dirayakan 17-18 Juli 2015 ini tingkat hunian hotel akan membaik, karena sekarang sudah banyak tamu yang memesan kamar untuk berlibur di Bali saat liburan Idul Fitri.
"Banyak pengusaha hotel berbintang memberikan promo-promo khusus kepada calon konsumen saat Idul Fitri, sehingga diharapkan promo ini dapat meningkatkan hunian hotel berbintang," ujar pria yang akrab disapa Cok Ace yang juga mantan Bupati Kabupaten Gianyar.
Ia menjelaskan ada beberapa hotel yang saat ini tingkat hunian kamarnya mengalami peningkatan, namun hal itu tidak bisa dijadikan patokan mewakili hotel di Bali karena tingkat hunian di setiap hotel sangat berbeda, namun apabila dirata-ratakan tingkat huniannya hanya 40 persen.
Senior Sales Manager Golden Tulips Devins Seminyak, Nana menyatakan tingkat hunian rata rata hotel berbintang yang dipimpinnya stabil hingga 60 sampai 70 persen dari jumlah kamar yang tersedia.
"Kami tetap optimis melangkah maju memenangkan persaingan dengan para kompetitor yang memang relatif berat," ujar Nana.
Menurut dia, kualitas pelayanan dan fasilitas kamar, restoran dan kolam renang serta lokasinya yang strategis tidak jauh dari pantai menjadi modal kami melangkah maju melampaui persaingan, sehingga kami terbukti mampu mencapai tingkat hunian di atas hotel berbinang lainnya.
Ia menjelaskan, Golden Tulips merupakan pemain relatif baru di bidang bisnis perhotelan di Bali, namun sudah berpengalaman luas dalam dunia perhotelan di berbagai negara sehingga kami menilai bisnis perhotelan di Bali masih cukup cerah masa depannya.
Nana mengakui pembangunan hotel sangat representatif sedang tahapan penyelesaian yaitu Golden Tulips Jineng Resort mengambil lokasi yang cukup strategis di kota ini dan bahkan dua hotel lainnya Golden Tulips Essential Denpasar dan Golden Tulips Devins Seminyak di Pantai Peti Tenget sudah berjalan lancar dengan tingkat hunian yang di atas hote berbintang lainnya. (WDY)