Denpasar (Antara Bali) - Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, melakukan pemeriksaan luar atau visum jenazah pria bekerja sebagai anak buah kapal (ABK), yang ditemukan tewas gantung diri di kawasan Pelabuhan Benoa, Jimbaran, Bali.
"Korban bernama Arief dan dari pemeriksaan tidak ditemukan adanya luka-luka akibat kekerasan pada tubuh jenazah," kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan pada tubuh jenazah ditemukan jerat tali tambang pada leher korban, dan waktu kematian korban diperkirakan kurang dari delapan jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
Pihaknya juga menemukan adanya pengeluaran darah dari hidung korban yang diduga akibat pecahnya pembuluh darah akibat gantung diri itu.
"Kami menduga korban tewas gantung diri, dan untuk mengetahui penyebab kematian korban harus dilakukan tindakan otopsi," ujarnya.
Ia menegaskan untuk mengetahui korban benar-benar melakukan tindakan gantung diri, juga harus dilengkapi dengan data olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan kepolisian.
Alit menambahkan hingga saat ini belum ada permintaan tindakan otopsi dari kepolisian dan pihak keluarga. "Saat ini jenazah masih dititipkan di Instalasi Kamar Jenazah RSUP Sanglah," ujarnya.
Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah menerima jenazah pada Jumat (3/7) Pukul 02.15 Wita, dan langsung melakukan pemeriksaan luar Pukul 07.30 Wita. (WDY)
Sanglah Visum Jenazah ABK Kapal Gantung Diri
Jumat, 3 Juli 2015 21:50 WIB