Negara (Antara Bali) - Badan Urusan Logisltik (Bulog) Provinsi Bali, siap mengganti beras miskin yang rusak, asal pihak desa mau melapor ke mereka.
"Ada mekanisme untuk mengganti beras miskin yang rusak tersebut, salah satunya pihak desa melapor kepada kami. Pasti kami ganti, dan tidak dipungut biaya," kata Kepala Bulog Divre Bali I Wayan Budita, usai bertemu dengan DPRD Jembrana, di Negara, Selasa.
Ia mengatakan, penggantian beras miskin hanya bisa pihaknya lakukan, jika ada laporan maksimal dua hari setelah beras tersebut diterima.
Menurutnya, kendala distribusi khususnya dari desa ke masyarakat penerima, seringkali membuat beras rusak karena terlalu lama berada di kantor desa.
"Kadang dua minggu setelah kami distribusikan ke desa, baru sampai ke masyarakat. Tugas kami hanya distribusi sampai ke desa, tidak sampai ke masyarakat," ujarnya.
Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa mengatakan, untuk pengadaan beras miskin, sebaiknya juga memberikan kewenangan kepada Bulog di provinsi maupun Depot Logistik (Dolog) yang ada di kabupaten.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya berencana untuk mengusulkan anggaran untuk biaya beras miskin, sehingga penerima bisa mendapatkannya dengan gratis.
Pertemuan Bulog dengan pimpinan DPRD serta Komisi B ini berlangsung tertutup, yang menurut Sugiasa, akan dilakukan koordinasi lanjutan dengan dinas terkait di Provinsi Bali.(GBI)