Denpasar (Antara Bali) - Rektor IKIP PGRI Bali Prof I Made Suartha memprediksi bahwa tiga tahun ke depan Bali akan kekurangan banyak guru karena faktor pensiun.
"Untuk itu, lulusan IKIP PGRI siap mengisi kekurangan guru di Pulau Dewata dalam tiga tahun ke depan," ujar I Made Suartha saat wisuda di Denpasar, Jumat.
Dia berharap, 373 lulusan yang baru saja diwisuda itu, lanjutnya, mampu mengisi kekosongan guru tersebut dan bisa memanfaatjan peluang yang ada.
Lulusan yang baru diwisuda tersebut terdiri dari 130 lulusan program akta IV dan 234 lulusan D-II PGTK.
"Peluang untuk mengisi kekosongan guru akibat banyak guru yang pensiun sangatlah besar, khususnya untuk guru di SMK, sebab sampai sekarang belum ada LPTK pencetak guru SMK di Bali," katanya.
Lulusan IKIP PGRI yang paling berpeluang mengisi kekosongan guru di SMK adalah lulusan dari program akta IV, ujarnya.
Dikatakan, sebab potensi lulusan IKIP PGRI dari program akta IV sangatlah berkompeten. Karena memang para lulusan tersebut dicetak menjadi guru yang akan dicintai dan dirindukan siswanya.
Selain itu, ujarnya, ada tiga hal yang selalu ditekankan kepada para lulusan IKIP PGRI terkait kompetensi yang dimiliki mereka.
"Pertama, harus memiliki budi pekerti yang baik. Kedua, harus bisa menjadi guru yang bijaksana dan terakhir, memiliki loyalitas serta kemampuan dalam menerapkan ilmunya dengan baik saat mengajar," katanya.
Di sisi lain, Suartha mengatakan, untuk program D-II PGTK akan segera diubah menjadi S-1 PAUD. Saat ini perizinannya tengah diurus dan tinggal perbaikan dan segera akan dikirimkan persyaratannya ke pihak terkait.
"Kami akan terus berupaya mendapatkan perubahan status tersebut. Untuk itu kami memohon bantuan Pemprov Bali untuk mewujudkan S-1 PAUD di LPTK swasta, ujarnya.(*)