Denpasar (Antara Bali) - Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor DPRD Bali di Denpasar, Jumat meminta wakil rakyat agar serius memperjuangkan nasib petani yang kondisinya dinilai memprihatinkan.
"Wakil rakyat jangan menutup mata atas penderitaan petani karena sebagian besar penduduk miskin adalah petani. Petani kita hanya sebagai buruh tani di tanahnya sendiri, padahal kita negara agraris," kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unud Aji Prakosa.
Dalam aksinya, para mahasiwa juga membawa sejumlah poster yang berisi kecaman terhadap liberaliasi pertanian yang terjadi di Indonesia, serta ketidakseriusan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan patani.
Demo mahasiwa itu merupakan gabungan BEM Universitas Udayana dan Universitas Warmadewa, mengusung isu petani yang nasibnya semakin memprihatinkan.
Mahasiswa mengecam liberalisasi yang terjadi saat ini hanya mengakibatkan lahan pertanian strategis, termasuk di Bali dialihfungsikan menjadi pabrik-pabrik sehingga mereka beralih profesi sebagai buruh pabrik.
"Alih fungsi lahan pertanian di Bali sangat berkaitan dengan pembangunan sektor pariwisata dan pertambahan penduduk yang tidak terbendung," ujar Aji.
Mahasiswa juga menyororti masalah distribusi produk pertanian yang merupakan salah satu sektor penentu yang telah membunuh petani. "Permainan pasar mengakibatkan semakin terpuruknya petani," ucapnya.
Setelah sekitar setengah jam berorasi, mahasiswa akhirnya ditemui dua anggota dewan dari Komisi II I Nyoman Gede Putra Astawa dan Wayan Kariasa II.
Putra Astawa menegaskan aspirasi mahasiswa sejalan dengan perjuangan dewan yang sangat berkepentingan untuk meningkatkan nasib petani. Bahkan Putra Astawa meminta para mahasiswa membantu memberikan sumbangan konsep pemikiran penyusunan anggaran APBD Bali mendatang.
Aksi diwarnai dengan beragam poster berisi perjuangan untuk membela petani, seperti "Stop perampasan lahan pertanian kalau hanya untuk kepentingan segelintir orang".
Sebelumnya, mahasiswa dengan pengawalan polisi itu menggelar longmarch dari timur Lapangan Monumen Perjuangan Bajra Sandi terus berjalan kaki menuju Gedung DPRD Bali di Renon, Denpasar.(*)