Negara (Antara Bali) - Seorang ibu berinisial KSA (42), warga Desa Penyaringan, Kabupaten Jembrana terpaksa menjual togel untuk membiayai sekolah anaknya yang masih SMP.
Pengakuan tersebut ia sampaikan, saat ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana, dengan barang bukti nomor togel pesanan pelanggan serta uang Rp22 ribu, Selasa.
Menurutnya, penghasilan suaminya sebagai tukang bangunan tidak bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga, meskipun terkadang ia membantu dengan menjadi buruh bangunan.
"Saya berjualan togel kecil-kecilan, dan mendapatkan komisi sepuluh persen dari penjualan. Dalam satu hari kalau lagi ramai, bisa mendapatkan Rp50 ribu," katanya.
Ia mengaku, baru tiga hari menjual togel yang uangnya ia setorkan kepada pengepul, dengan pelanggan rata-rata tukang ojek di sekitar Desa Penyaringan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Gusti Made Sudarma Putra mengatakan, pihaknya sudah mengetahui identitas pengepul tersebut, dan sedang melakukan pengejaran.
Selain pengecer togel ini, ia mengaku, pihaknya juga menangkap bandar judi online yang beroperasi di seputar Kota Negara, saat yang bersangkutan melayani pelanggan.
Ia mengatakan, DM (53), warga Kelurahan Loloan Timur tersebut mengirimkan angka-angka togel yang dibeli langsung ke Malaysia dan Singapura.
"Ia juga memiliki pengecer di Desa Pengambengan, yang juga sudah kami tangkap. Dalam satu hari, ia bisa mengeruk uang dari pemasang hingga Rp500 ribu," katanya.
Menurutnya, dari pelaku, pihaknya mendapatkan barang bukti handphone yang biasa digunakan untuk membuka website judi online, serta ATM dan buku tabungan, untuk transfer uang.
Dari pengakuan DM ini, polisi juga menangkap HB (68) anak buahnya yang beroperasi di Desa Pengambengan, serta KS dan R sebagai pemasang judi online tersebut.(GBI)
Ibu Jual Togel Untuk Biaya Sekolah Anak
Selasa, 28 April 2015 18:36 WIB