Dalam acara Spouse Programme yang dihadiri istri kepala negara Timor Leste, Madagaskar dan Zimbabwe, para ibu negara berkesempatan membuat batik bermotif klasik.
"Sudah disiapkan kain dengan motif batik, mereka tinggal mencanting," ujar Staf Pameran dan Edukasi Museum Tekstil Sari Permana pada Antara di Jakarta, Rabu.
Selain membatik, para ibu negara peserta KAA diajak melihat-lihat koleksi kain, pakaian adat dan batik nusantara di Museum Tekstil selama satu jam. Dia mengatakan salah satu koleksi kain yang menonjol adalah kain asal Nusa Tenggara Barat.
"Bertepatan dengan tema memperingati 200 tahun meletusnya gunung Tambora, kami menampilkan koleksi NTT didukung juga koleksi lain," tutur dia.
Museum Tekstil memiliki koleksi 2350 kain dan busana tradisional Indonesia, meliputi 886 kain batik, 819 kain tenun, 425 koleksi campuran, 70 koleksi peralatan dan 150 busana serta tekstil kontemporer.
Usai melihat-lihat berbagai koleksi, para tamu negara dijamu dengan makanan dan minuman khas Indonesia, yaitu bubur sumsum, risol, lemper, onde onde, bika ambon dan es kelapa. Sekitar pukul 11.00 WIB, rombongan Spouse Programme meninggalkan Museum Tekstil.
Pada Rabu malam, Ibu Negara dijadwalkan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara makan malam bersama kepala negara dan delegasi peserta Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika. (WDY)