Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Koordinator Kemaritiman menggelar rapat evaluasi menyangkut pelayanan terhadap para penumpang kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Bali.
"PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Benoa merupakan satu-satunya pelabuhan di Indonesia yang paling sering dikunjungi kapal pesiar dari seluruh dunia, karena itu kami memberi perhatian secara khusus," kata Deputi Pengembangan Sumber Daya Maritim Bidang Kemaritiman Kementerian Koordinator Kemaritiman Safri Burhanuddin di Denpasar, Bali, Kamis.
Ia mengatakan setiap tahun kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Benoa terus meningkat, karena itulah Kementerian Koordinator Kemaritiman memberikan perhatian khusus kepada pelabuhan terbesar di Bali.
Agenda evaluasi, antara lain membahas tentang fasilitas Pelindo III Benoa terkait dengan pelayanan kapal pesiar, fasilitas yang sudah ada di Pelabuhan Benoa, dan kendala-kendala yang dihadapi Pelindo sebagai operator pelabuhan.
Ia mengatakan setelah Presiden Joko Widodo menyoroti visi Indonesia sebagai poros maritim dunia, maka Kementerian Koordinator Kemaritiman mempunyai tanggung jawab paling besar atas kesuksesan visi tersebut.
Pada 2015 diharapkan penyumbang devisa negara terbesar dari sektor pariwisata, karena saat ini sektor pariwisata menjadi primadona penyumbang devisa terbesar.
"Sehingga tak salah jika pemerintah menaruh perhatian khusus pada bidang pariwisata," katanya.
Safri menjelaskan pemerintah sudah mempermudah pengurusan visa ke Indonesia, hal itu dilakukan agar para wisatawan lebih berminat untuk berkunjung ke Tanah Air.
Dia mengatakan pada 2014 kunjungan wisatawan mencapai lebih dari sembilan juta orang, sedangkan tahun ini target kunjungan wisatawan menjadi 12 juta orang.
Dia mengharapkan dengan strategi kemudahan pengurusan visa dan bebas visa, kunjungan wisatawan akan melebihi dari target pemerintah.
"Tahun 2014 sebanyak 402 kedatangan kapal pesiar di seluruh Indonesia, tahun ini pemerintah menargetkan sebanyak 500 kedatangan kapal. Dengan demikian harus ada strategi untuk membuat para wisatawan tertarik untuk mengunjungi kembali Indonesia," ujarnya.
Ia berharap, wisatawan yang menggunakan kapal pesiar harus diberi pelayanan yang terbaik.
"Jangan sampai para penumpang kapal pesiar tidak mau turun dari kapal saat berkunjung, karena efek ekonomi yang mereka bawa sangat besar bagi masyarakat dan pemerintah," katanya. (WDY)
Kementerian Kemaritiman Gelar Rapat Evaluasi Kapal Pesiar
Kamis, 9 April 2015 21:55 WIB