Denpasar (Antara Bali) - Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Udayana Prof Ir Wayan Arthana mendukung pemerintah untuk membangun bendungan atau waduk dalam upaya ketersediaan air di Bali.
"Saya mendukung upaya pemerintah dalam membangun bendungan atau waduk dalam upaya ketersediaan air di Pulau Dewata. Sebab dari data Badan Pusat Statistik (BPS) sejumlah daerah sudah mengalami defisit air," katanya di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan daya dukung air dilihat dari perimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan hingga saat ini hampir semua kebutuhan Bali akan air di peroleh dari daerah setempat.
"Walau tambahan air kemasan yang didatangkan dari luar Pulau Bali persentasenya relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan air secara keseluruhan," katanya.
Dikatakan, hasil perhitungan tahun 2009 telah menunjukkan Bali secara keseluruhan sudah defisit air sebanyak 743.881.412,87 meter kubik.
Arthana menjelaskan, dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, saat ini yang dikategorikan surflus air sebanyak empat kabupaten, yakni Kabupaten Jembrana, Tabanan, Bangli dan Karangasem.
Sedangkan daerah yang mengalami defisit air meliputi Kabupaten Badung, Gianyar, Klungkung, Buleleng, dan Kota Denpasar.
"Selama ini daerah yang defisit air untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat setempat dilakukan dengan cara PDAM membeli air dari kabupaten surflus air tersebut," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Bali-Nusa Tenggara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar mengatakan defisit air di daerah tersebut disebabkan berbagai faktor, antara lain keberadaan hutan lindung mulai terancam.
"Begitu juga hutan yang dimiliki masyarakat sudah banyak ditebang dan diganti dengan tanaman jangka waktu pendek, seperti tanaman sayuran dan lainnya," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya berharap masyarakat untuk menumbuhkan kesadarannya lahan yang dianggap kritis dan dulunya hutan milik masyarakat kembali ditanam pohon keras.
"Tujuannya agar ketersediaan air bisa dijaga. Karena dengan banyaknya pohon atau hutan maka sumber air tidak akan kering," katanya. (WDY)
PPLH Unud : Dukung Pemerintah Bangun Bendungan
Sabtu, 4 April 2015 13:56 WIB