Semarapura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung berencana mengemas garam hasil produksi para petani di daerah Kusamba agar nilai ekonomisnya menjadi lebih tinggi.
"Nanti dengan kemasan yang lebih bagus, kami harapkan paling tidak semua pasar di Klungkung bisa menyerap produksi garam dari Kusamba," kata Bupati Klungkung Nyoman Suwirta di Semarapura, Sabtu.
Selain mengemasnya, ucap dia, garam tersebut juga akan ditambahkan kadar yodiumnya sesuai dengan ketentuan layak konsumsi. "Garam yang ada sekarang itu seringkali dikatakan kadar yodiumnya kurang, sehingga kami juga sudah menugaskan Dinas Kesehatan untuk mengkaji kandungan yodium yang memang diperkenankan dan layak masuk pasar," ujarnya.
Terkait dengan pengemasan garam Kusamba, pihaknya belum berani memastikan dimulai tahun 2015, tetapi yang jelas sudah mengarah ke arah tersebut.
Suwirta menambahkan, untuk pemasaran garam Kusamba itu nantinya tidak muluk-muluk diarahkan untuk ekspor, tetapi paling tidak untuk memenuhi semua pasar yang ada di Klungkung dulu. "Kami tidak ingin mengajak petani garam berawang-awang untuk ekspor karena dari sisi kuantitasnya tidak akan banyak juga," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, Pemkab Klungkung juga meneruskan upaya pembinaan terhadap petani garam sehingga mereka menjadi lebih berdaya dari sisi produksi maupun pemasarannya. "Untuk pembinaan, saya kira tidak perlu anggaran tinggi, cuma yang terpenting komitmen dan keseriusan kita secara berkesinambungan untuk melakukan pembinaan terhadap petani garam," ucapnya.
Meskipun belum memegang data rinci jumlah petani garam di Klungkung, Suwirta mengatakan telah terjadi penyusutan jumlah petani yang cukup banyak dari tahun ke tahun. (WDY)