Denpasar (Antara Bali) - Ketua Pusat Penelitian Subak Universitas Udayana Prof Dr Wayan Windia menegaskan, pihaknya mendorong Pemerintah Provinsi Bali, Pemkab dan Pemkot untuk menjaga kelestarian organisasi pengairan tradisional bidang pertanian (subak) yang selama ini tergolong paling baik di antara sistem pengairan yang ada.
"Upaya itu sekaligus memperkuat dan mempertahankan kawasan Catur Angga Batukaru Kabupaten Tabanan, daerah aliran sungai (DAS) Pekeringan, Pura Taman Ayun dan Danu Batur yang menjadi satu kesatuan yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia (WBD)," kata Prof Windia di Denpasar, Sabtu.
Ia yang dipercaya sebagai Sekretaris Tim Penyusunan Proposal WBD yang kini telah mendapat pengakuan dunia itu menilai, kesinambungan organisasi subak di Pulau Dewata itu sangat penting, khususnya 17 subak di kawasan WBD. Ke-17 subak yang diharapkan keberlanjutan menjadi WBD terdiri atas tiga subak di daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, Kabupaten Gianyar dan 14 subak di kawasan Catur Angga Batukaru, Kabupaten Tabanan.
Dengan adanya usaha-usaha tersebut diharapkan UNESCO tetap mengakui subak sebagai WBD. Untuk itu perlu diimbangi dengan upaya membangun kesadaran baru di kalangan masyarakat, bahwa subak harus dilestarikan. Kesadaran itu kini mulai muncul, dengan adanya berbagai kiat dari masyarakat untuk mengendalikan lahan sawah dan subak di Bali, bahkan mulai dibuatkan adanya peraturan (awig-awig dan perarem) subak, yang tidak ingin sawah miliknya dialih-fungsikan.
Windia mengharapkan, hal itu dapat dilakukan secara konsisten berlangsungnya proses pengembangan potensi pertanian dan lahan pertanian di Pulau Dewata. Upaya itu perlu dilakukan secara sinergi antara pihak Pemprov Bali, Pemkab dan Pemkot di daerah ini dengan perguruan tinggi yang ada di Bali, khususnya dengan kalangan ahli Universitas Udayana.
"Tanpa ada kerja sama dan sinergi tersebut, maka proses pengembangan itu akan berlajalan lambat," ujar Prof Windia. Untuk itu Pemprov Bali perlu melakukan inventarisasi terhadap masalah pengembangan potensi pertanian dan lahan pertanian dengan baik. (WDY)
Puslit Unud Dorong Jaga Kelestarian Subak
Sabtu, 14 Maret 2015 11:12 WIB