Malang (Antara Bali) - Pertemuan Nasional Museum Indonesia yang
direncananya digelar Mei mendatang bakal diselenggarakan di Kota Malang,
Jawa Timur, karena kota itu dinilai sukses menjadi contoh yang
mengabungkan keberadaan museum dengan industri kreatif.
Ketua Yayasan Inggil Malang Dwi Cahyono, di Malang, Minggu,
mengungkapkan selama ini pertemuan tersebut selalu dilangsungkan di
wilayah luar Pulau Jawa.
"Saya terus berupaya agar pertemuan nasional itu nanti
diselenggarakan di Kota Malang, bahkan saya sudah memaparkan dan
presentasikan di Kementerian Pariwisata, alhamdulillah akhirnya
terealisasi," ujar Dwi Cahyono.
Pemilik Museum Tempoe Doeloe itu mengatakan Pertemuan Nasional
Museum Indonesia itu nanti didukung Kementerian Pariwisata dan
dipilihnya Kota Malang, selain karena faktor kesiapan, saat ini dunia
internasional sedang membahas dan mengembangkan keberadaan museum yang
dipadu dengan industri kreatif. Dan, Malang dinilai mampu mewakili
penggabungan segmen sejarah dan industri kreatif.
Museum yang mampu mewakili penggabungan kedua segmen itu adalah
Museum Angkut di Kota Batu dan Museum Tempoe Doeloe di Kota Malang.
Bahkan, isu pengembangan dan penggabungan museum dengan industri keatif
itu juga dibahas di Unesco.
Menurut Dwi, keberadaan museum sebagai industri kreatif tersebut,
merupakan tantangan bagi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), sebab museum
saat ini tak sekadar menjadi tempat menggali ilmu pengetahuan, tetapi
sudah harus memberikan kontribusi secara ekonomis bagi suatu wilayah,
dengan menarik wisatawan untuk berkunjung.
Selain penetapan hari museum nasional, agenda yang akan dibahas
dalam pertemuan Mei nanti, di antaranya adalah tantangan menghadapi MEA
untuk industri kreatif. (WDY)
Pertemuan Nasional Museum Indonesia akan Digelar di Malang
Minggu, 8 Maret 2015 15:27 WIB