Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan kasus demam berdarah yang tertinggi di Pulau Dewata dalam beberapa waktu terakhir terjadi di Kabupaten Gianyar.
"Ada empat kabupaten/kota yang kasus DB-nya cukup tinggi yakni secara berturut-turut Kabupaten Gianyar, Badung, Buleleng dan Kota Denpasar. Di Gianyar itu `insiden rate` atau jumlah kasus baru yang muncul hampir 190-an per 100 ribu penduduk," katanya, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, pada periode-periode sebelumnya, kasus DB yang tertinggi biasanya terjadi di Kota Denpasar. Namun saat ini posisinya sudah berubah karena Kota Denpasar sudah gencar melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Selain itu, dari bulan ke bulan, kasus DB tu memang saling kejar-kejaran di empat kabupaten tersebut," ujarnya.
Peningkatan kasus DB, ucap dia, biasanya terjadi pada bulan Februari, Maret dan April setiap tahunnya. Untuk 2014 saja jumlah kasusnya sekitar 8.400-an.
Suarjaya menambahkan, meskipun jumlah kasus DB di Bali cukup tinggi dan masuk daerah endemis, namun belum masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) karena untuk dapat dikatakan sebagai KLB itu harus ada peningkatan kasus yang sangat bermakna secara pedemologis atau kematian yang cukup banyak.
"Namun kematian akibat kasus DB di daerah kita masih rendah sehingga belum termasuk KLB," ucapnya.
Tingginya jumlah kasus yang diduga DB, kata Suarjaya, juga disebabkan karena diagnosanya yang masih banyak tumpang tindih. Selama ini yang sering dipakai dignosa itu ketika pada pasien terjadi penurunan trombosit dan panas, padahal belum tentu penurunan trombosit itu demam berdarah.
"Untuk diagnosa pasti DB, tidak hanya pakai trombosit saja. Memang yang paling bagus itu melalui pemeriksaan virologi atau paling tidak imunoglobulin sehingga lebih akurat, tetapi biayanya lebih mahal," katanya.
Suarjaya mengatakan, langkah yang paling efektif untuk menekan kasus DB adalah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan bukan melalui pengasapan (fogging).
"Beberapa bulan lalu bahkan sudah ada surat edaran Gubernur Bali untuk mengajak kabupate/kota melaksanakan PSN serentak," ujarnya. (WDY)