Jakarta (Antara Bali) - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin
mengatakan Rusia siap membantu Indonesia dalam mewujudkan pembangkit
listrik tenaga nuklir (PLTN) untuk kepentingan pembangunan dan
perdamaian.
"Rusia sudah memiliki pengalaman dalam mengelola
nuklir. Karena itu, jika diminta, kami siap membantu membangun PLTN dan
mengembangkan energi nuklir di Indonesia," ujar Galuzin di kediaman
Duta Besar Rusia, Senin.
Namun, dia melanjutkan, Rusia tidak akan
mencampuri urusan dalam negeri Indonesia dalam menentukan jadi tidaknya
membangun pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
"Pemerintah dan masyarakat Indonesia tentunya harus menentukan
sendiri jalan tidaknya proyek ini. Rusia akan selalu mendukung jika
untuk tujuan damai dan kepentingan masyarakat luas," tutur Galuzin.
Sebelumnya, pembangunan PLTN menjadi polemik di Indonesia. Padahal
menurut Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), nuklir di Indonesia akan
digunakan perdamaian dan pembangunan negara.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh BATAN, 70 persen
masyarakat Indonesia menyatakan setuju energi nuklr Indonesia
dikembangkan untuk kepentingan masyarakat.
Beberapa pihak menyatakan ketidaksetujuanya atas rencana pembangunan
PLTN dengan alasan rentan terjadi kecelakaan nuklir yang berbahaya.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir dalam
beberapa kesempatan juga menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu takut
akan nuklir sebab merupakan sumber energi yang sangat potensial.
Sementara itu, selain membuka peluang untuk bekerjasama dalam
pengembangan nuklir, Rusia juga melihat banyak peluang untuk
mengembangkan bentuk kooperasi tersebut di bidang-bidang lain seperti
infrastruktur, sumber daya alam dan militer.
Pemerintah Rusia sendiri, lanjut Galuzin, menganggap Indonesia
adalah negara penting untuk kerja sama pengembangan ekonomi. Selain
karena Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara, hubungan
kedua negara sudah terjalin sejak lama.
Pada tahun 2015, Indonesia dan Rusia akan melanjutkan proses kerja
sama beberapa proyek seperti proyek rel kereta api sepanjang 203
kilometer di Kalimantan Timur dan proyek pembangunan pabrik pengolahan
bauksit menjadi alumina di Kalimantan Barat. (WDY)
Rusia Siap Bantu Pembangunan PLTN Indonesia
Selasa, 20 Januari 2015 10:52 WIB