Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia Provinsi Bali akan membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah di seluruh kabupaten/kota di provinsi ini paling lambat hingga Juni 2015.
"Kami targetkan sebelum Juni 2015 sudah terbentuk TPID di daerah," kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa.
Selama ini, katanya, TPID baru terbentuk di tingkat provinsi, yakni Kota Denpasar dan Singaraja di Kabupaten Buleleng, sedangkan kabupaten lain seperti Bangli, Karangasem, Gianyar, Klungkung, Jembrana, Tabanan, dan Badung belum terbentuk.
Adanya TPID tersebut, kata dia, diharapkan mampu mendukung pemerintah di dalam menekan laju inflasi guna menyokong pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata.
Selama tahun 2014, katanya, laju inflasi di Pulau Dewata mengalami lonjakan sebesar 8,43 persen atau lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yakni 8,95 persen.
BI Bali mencatat penyebab inflasi didorong oleh peningkatan tekanan harga kelompok harga barang yang mudah bergejolak pada saat momentum Hari Raya Galungan, Kuningan, Natal, dan Tahun Baru 2015.
Di samping itu minimnya pasokan beberapa komoditas pertanian juga turut andil dalam mengakselerasi sumbangan terbesar inflasi 2014, katanya.
Hal tersebut disebabkan masih berlangsungnya dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi di mana bensin dan solar masing-masing memberikan sumbangan sebesar 0,01 persen.(MFD)